Hi! Welcome Back and Stay Tune! Mereka Buktikan Hantu Itu Ada (Bagian 2) - Mukah Pages : Media Marketing Make Easy With 24/7 Auto-Post System. Find Out How It Was Done!

Header Ads

Mereka Buktikan Hantu Itu Ada (Bagian 2)


Di Inggris, pada 1862, sejumlah orang mendirikan komunitas “detektif hantu” Ghost Club. Belakangan, beberapa nama kondang, seperti sastrawan WB Yeats dan penulis novel detektif Sir Arthur Conan Doyle, ikut bergabung dengan Ghost Club. Salah satu detektif hantu itu adalah William Stainton Moses. Dia meneliti lebih dari 600 foto yang diduga menampilkan sosok supranatural. Hasilnya, kata Alan Murdie, Ketua Ghost Club, dikutip oleh BBC beberapa waktu lalu, hanya ada belasan foto yang menurut dia layak masuk kategori “berbau gaib”. 

Salah satu foto “hantu” yang sangat kondang itu adalah foto “hantu” Lord Combermere karya Sybell Corbet pada 1891. Foto “hantu” lain yang sangat kondang dibuat tak sengaja oleh Hubert Provand dan asistennya, Indre Shira. Hubert, yang berniat memotret tangga di Raynham Hall di Norfolk, Inggris, melihat bayangan putih berdiri di tengah tangga. Bayangan itu konon adalah Lady Dorothy Townshend, yang meninggal misterius dua abad sebelumnya.

Pada dasarnya, menurut Mickey, makhluk astral memiliki pencitraan yang hampir serupa dengan inframerah. Sinar inframerah tak dapat dilihat langsung oleh mata manusia, tapi kamera dapat menangkap pancaran cahaya tersebut. Itu sebabnya, kamera mampu menangkap wujud makhluk gaib ini lebih detail. Andhika pernah menantang beberapa paranormal ternama untuk memunculkan hantu. Namun ilmu supranatural yang diandalkan paranormal pun tak sepenuhnya terbukti. 

“Makanya saya sering heran sama orang yang datang ke paranormal minta lihat hantu atau minta wangsit dari hantu. Masak hantunya harus disuguhi kopi dulu. Sedangkan kita dengan teknologi kamera saja bisa membuktikan keberadaan mereka,” ujar Andhika. Itulah mengapa GPC tidak pernah melakukan perburuan foto hantu bersama paranormal.

Sebelum memulai perburuan, tak ada ritual khusus yang dilakukan GPC. Biasanya 15-30 orang mengikuti kegiatan ini. Namun yang benar-benar masuk ke dalam lokasi dan melakukan perburuan foto hantu dibatasi hanya tiga orang. Sisanya berbagi tugas. Ada yang bertugas menjaga di luar lokasi agar tidak terjadi gangguan. Tidak semua anggota GPC berani melakukan perburuan ini. Tetapi anggota yang penakut justru dibutuhkan agar hantu dapat muncul dan tertangkap kamera. 

“Biasanya, kalau anggota yang penakut ini kepikiran sosok vampire, nanti yang muncul di kamera juga sosok vampire. Kami pernah buktikan,” kata Mickey. “Pola pikir si fotografer sudah otomatis terpengaruhi suasana. Hantu itu menangkap energi takut dari fotografer dan menampakkan wujudnya. Makanya semua foto yang kita tangkap itu sebetulnya bukan wujud asli mereka.”

Bagi anggota GPC, kegiatan malam mencari hantu ini malah membantu menghilangkan rasa takut. Sebelum bergabung dengan GPC, Shafar Yulianto Nugroho beberapa kali diganggu makhluk halus di rumahnya sendiri. “Sebagai sesama ciptaan Tuhan, kalau kita saling menghormati, tentu mereka nggak akan ganggu. Malah menurut saya, ini seru. Karena setiap hunting di tempat berbeda, adrenalin kita jadi terpacu,” kata Shafar.  



[x.detik.com]


✍ Sumber Pautan : ☕ Humor, Horor, dan Hiburan

Kredit kepada pemilik laman asal dan sekira berminat untuk meneruskan bacaan sila klik link atau copy paste ke web server : http://ift.tt/2vBYF6o

(✿◠‿◠)✌ Mukah Pages : Pautan Viral Media Sensasi Tanpa Henti. Memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap detik tanpa henti dari pelbagai sumber. Selamat membaca dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share di media sosial anda!


No comments

Comments are welcome and encouraged on this site. Comments deemed to be spam or solely promotional will be deleted. Including link to relevant content is permitted, but comments should be relevant to the post topic.

Comments including profanity and containing language that could deemed offensive will also deleted. Please respectful toward other contributors. Thank you.