Bayi berusia 4 bulan meninggal. Antara sebabnya adalah pampers tidak diganti selama seminggu
14 Januari 2019
Merawat bayi memang bukan perkara yang mudah, apalagi untuk mereka yang tidak ada pengalaman.
Diperlukan kesabaran, ketelatenan, dan perhatian yang tinggi untuk merawat seorang bayi.
Sebolehnya bayi harus selalu dalam pemantauan dan perhatian.
Jangan sampai nasib yang menimpa bayi berusia empat bulan, Sterling Koehn terulang kembali.
Melansir dari laman usatoday.com pada 14/1/2019 , bayi laki-laki berusia empat bulan tersebut ditemui meninggal pada tanggal 30 Ogos 2017 lalu di apartemen orangtuanya di Alta Vista, Lowa, Amerika Syarikat.
Malangnya di dalam pampers bayi tersebut terdapat ulat dan ruam di pantat bayi Sterling.
Berdasarkan hasil pemeriksaan doktor mengatakan bahwa bayi Sterling meninggal dunia disebabkan menggunakan pampers bayi yang sangat kotor.
Di dalam popok bayi yang kotor akan menyebabkan serangga bertelur dan menetas menjadi ulat .
Ruam yang ditemukan di pantat bayi Sterling juga disebut sebut menjadi penyebab kulitnya pecah sehingga bakteria e.Coli mudah masuk.
Selain kerana pampers yang kotor, hasil bedahsiasat menunjukkan bahwa bayi Sterling meninggal disebabkan kekurangan gizi, dehidrasi, dan infeksi.
Berdasarkan hasil bedahsiasat, berat badan bayi Sterling kurang dari tiga kilogram.
Toni Friedrich, seorang jururawat yang pertama kali tiba di apartemen langsung menelepon 911 untuk melaporkan bayi yang meninggal.
“Mata bayi itu terbuka dan itu adalah tatapan kosong,” ucap Friedrich di mahkamah pada Oktober 2018.
Friedrich juga mengatakan bahwa pakaian yang digunakan bayi Sterling penuh dengan debu.
“Ketika saya menyentuh dada bayi tersebut, pakaiannya penuh dengan debu.”
Kedua orang tua bayi Sterling, Zachary Paul Koehn (29) dan Cheyanne Harris didakwa atas tuduhan pembunuhan dan membahayakan anak-anak.
Koehn sendiri mendapatkan tambahan hukuman pidana disebabkan terungkap memiliki riwayat penggunaan dadah termasuk syabu.
Sedangkan sang isteri, ditangkap kerana penyalahgunaan dadah.
Melansir dari Kompas.com, sekitar 43% bayi di Indonesia mengalami ruam pampers dari kadar ringan sampai berat.
Survei yang dilakukan Kao Indonesia itu juga menemui, ibu-ibu di Indonesia termasuk sangat jarang mengganti pampers.
"Kerana itu, kami menyesuaikan produk yang sudah dipasarkan dulu di Jepun. Kerana jarang mengganti pampers, alarm penanda pipis dihilangkan. Produk kami disesuaikan menjadi pampers lembut dan daya serap tinggi supaya nyaman dipakai ketika lama tidak diganti," terang Associate Vice President Marketing Fabric Home Care & Human Health PT Kao Indonesia, Susilowati.
Selain lembut, untuk melawan iritasi pampers dirancang tidak mudah melorot tetapi tidak meninggalkan bekas di kulit bayi.
"Ada sirkulasi udaranya dengan permukaan yang bergelombang. Terdapat pula pengunci untuk kotoran bayi, sehingga tidak melekat langsung dengan kulit. Tetapi, yang terbaik bagi bayi adalah pampersnya diganti begitu ia buang air," kata Maria Rosita.
Bayi yang menangis ketika pantatnya diusap, merupakan pertanda ruam yang dialaminya lumayan serius. Sebaiknya bayi dibawa ke dokter untuk mendapatkan pengubatan yang tepat
GridHot.ID
GridHot.ID
✍ Sumber Pautan : ☕ indah.com
Kredit kepada pemilik laman asal dan sekira berminat untuk meneruskan bacaan sila klik link atau copy paste ke web server : http://bit.ly/2RquEGo
(✿◠‿◠)✌ Mukah Pages : Pautan Viral Media Sensasi Tanpa Henti. Memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap detik tanpa henti dari pelbagai sumber. Selamat membaca dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share di media sosial anda!
Post a Comment