Hi! Welcome Back and Stay Tune! Waspadalah! Beredar Sajadah Bergambar Setan dan Adegan Tak Senonoh - Mukah Pages : Media Marketing Make Easy With 24/7 Auto-Post System. Find Out How It Was Done!

Header Ads

Waspadalah! Beredar Sajadah Bergambar Setan dan Adegan Tak Senonoh




Saudaraku, Waspadalah! Beredar Sajadah Bergambar Setan dan Adegan Tak Senonoh. Mungkin banyak yang telah mengetahui perkara ini. Namun sekiranya anda sudah mengetahui, tolong sebarkan pada yang lain agar saudara kita juga mengetahuinya.

Subliminal message atau pesan bawah sadar merupakan sebuah sinyal atau pesan yang terdapat dalam media lain, hal ini dirancang untuk melewati pikiran atau persepsi manusia. Pesan itu akan muncul tanpa disadari, Dan dalam situasi tertentu mampu mempengaruhi pikiran, perilaku, tindakan, sikap, sistem kepercayaan dan sistem nilai secara positif maupun negatif.

Istilah bawah sadar berarti “ beneath a limen “ (ambang indrawi). Subliminal berasal dari bahasa Latin, kata sub yang berarti di bawah, dan limen, yang berarti ambang (This is from the Latin words sub, meaning under, and limen, meaning threshold).

Inilah perancangan yang banyak di antara kita tidak mengetahui dan tidak menyadarinya. Walaupun dengan perkara sekecil ini, Diharapkan kaum muslimin lebih berhati-hati dan lebih peka setelah membaca artikel ini.

Silakan perhatikan gambar-gambar sajadah dibawah:

sajadah-bergambar-setan

beredar-sajadah-bergambar-setan-dan-adegan-tak-senonoh

waspadalah-beredar-sajadah-bergambar-setan

beredar-sajadah-bergambar-setan

waspadalah-beredar-sajadah-bergambar-setan-dan-adegan

Sebagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran” (QS. Al-Baqarah: 109).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Man tasyabbaha bi qaumin fahuwa minhum.” (Barangsiapa yang menyerupai sesuatu kaum, maka ia termasuk ke dalam golongan mereka).

Dari Aisyah ra ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri untuk shalat di kain yang ada ukirannya. Tatkala selesai shalat beliau bersabda, ‘Pergilah kalian dengan kain ini kepada Abi Jahm bin Hudzaifah dan datangkanlah kepadaku dengan kain tebal yang tidak ada motifnya (anbijansyah), karena sesungguhnya kain yang ada ukirannya itu telah menggangguku dalam shalat’.”

Dibolehkan shalat dengan memakai alas, baik berupa tikar, sajadah, kain, atau yang lainnya selama alas tersebut tidak akan mengganggu orang yang shalat.

Disaat shalat, mungkin ia akan menoleh ke gambar-gambarnya lalu mengamatinya, terus memperhatikannya hingga ia lupa dari shalatnya, apa yang sedang dibacanya dan berapa rakaat yang telah dikerjakannya.

Karena itu tidak sepantasnya memakai sajadah yang padanya ada gambar masjid, karena bisa jadi akan mengganggu orang yang shalat dan membuatnya menoleh ke gambar tersebut sehingga bisa mencacati shalatnya,” (Majmu’ Fatawa wa Rasa’il Fadhilatusy Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, 12/ 362).

Saran penulis, kalau ingin membeli sajadah, belilah sajadah yang polos atau setidaknya tidak memiliki banyak gambar-gambar. Atau jika sudah terlanjur memiliki sajadah yang bergambar, bisa juga di sajadah itu di alasi dengan kain putih, seperti yang mungkin pernah kita lihat saat shalat di masjid. Wallahu A’lam.

Sumber: kabarmakkah.com








Sumber islamidia.com http://ift.tt/2f5Th7u

No comments

Comments are welcome and encouraged on this site. Comments deemed to be spam or solely promotional will be deleted. Including link to relevant content is permitted, but comments should be relevant to the post topic.

Comments including profanity and containing language that could deemed offensive will also deleted. Please respectful toward other contributors. Thank you.