Hi! Welcome Back and Stay Tune! Seorang wanita sembuhkan kakinya yang hampir dipotong dengan menggunakan gula. Pakar Kesihatan beri jawaban. - Mukah Pages : Media Marketing Make Easy With 24/7 Auto-Post System. Find Out How It Was Done!

Header Ads

Seorang wanita sembuhkan kakinya yang hampir dipotong dengan menggunakan gula. Pakar Kesihatan beri jawaban.

 Sunday, 08 April 2018

Kolase, ilustrasi penyembuhan luka dengan gunakan gula | Grid.ID
Kolase, ilustrasi penyembuhan luka dengan gunakan gula | Grid.ID
Gula dapat sembuhkan luka, benarkah? sebuah kajian yang memenangi  penghargaan kategori Journal of Wound Care, Mac 2018 lalu membuktikannya
   Lima tahun sudah, kaki wanita itu mengalami luka yang tidak kunjung sembuh.
Berbagai pengubatan ia jalani namun tak satupun berhasil menyembuhkan   kakinya yang busuk

Di Harare, Zimbabwe tak satupun doktor sanggup menemukan solusi bagi wanita itu.
Pilihan pun kian sukar: memotong kaki atau bakteria akan menggerogoti lebih banyak bahagian tubuh lainnya.

Beruntung, ketika wanita malang itu tak memiliki pilihan lain selain memotong kakinya, Musa Murandu, seorang pakar kesihatan hadir.
Ia menawarkan pengubatan sederhana untuk wanita malang itu. 
Musa Murandu menyarankan si wanita membilas lukanya dengan gula putih atau gula tebu sesering mungkin.
Dan hari ini, wanita yang tak disebutkan namanya itu masih memiliki kakinya, utuh, tanpa luka.

"Saya menyarankan wanita itu mencuci lukanya dengan gula sesering mungkin. Kini, wanita itu masih memiliki kaki," ujar musa Murandu, dikutip Grid.ID dari BBC. 
Kaedah pengubatan luka menggunakan gula ini yang menghantarkan Musa Murandu memenangi penghargaan kategori Journal of Wound Care Mac 2018 lalu.

Musa Murandu membuktikan secara ilmiah bahwa gula dalam konsentrasi tinggi dapat membunuh pertumbuhan bakteria.
Bermula dari masa kecil Musa Murandu ketika bermukim dan tumbuh membesar di kawasan miskin, di pelosok Timur Zimbabwe.
Ketika mengalami luka, Murandu kecil kerap membalurkan garam pada lukanya hingga sembuh.

Cara sederhana ini berkembang seiring sang ayah mampu membeli gula putih atau gula tebu.
Ia selanjutnya menggunakan gula untuk menyembuhkan lukanya.
Sejak   itu Musa Murandu yakin betul, gula dapat menyembuhkan luka jauh lebih cepat.

Berangkat dari pengalamannya, Musa Murandu bertekad menyebarkan pengetahuan dasarnya soal pengubatan sederhana ini ke seluruh dunia.
Selain menghindarkan seorang wanita di Zimbabwe dari amputasi kaki, Murandu melakukan kajian klinikal pada 41 pesakit di Ingegris. 

Penemuan Musa Murandu lantas menjawab pertanyaan apakah kaedah pengubatan luka menggunakan gula dapat digunakan pesakit diabetes yang memiliki luka di kaki. 

Menurut Murandu, kaedah  pengubatan luka menggunakan gula dapat diterapkan pada pesakit diabetes sebab hal itu tidak akan meningkatkan kadar gula dalam darah pesakit. 
"Gula adalah sukrosa, dan kamu memerlukan enzim sukrase yang ada di dalam tubuh untuk mengubahnya menjadi glukosa. Jika gula digunakan di luar tubuh, kadar gula dalam darah tidak akan terpengaruh," jelasnya. 

Bagi Murandu yang pernah membesar  dalam keluarga dengan kondisi ekonomi serba minim, keadah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mereka yang tidak sanggup membeli antibiotik demi menyembuhkan luka. 

"Tuangkan gula pada luka dan tutup dengan perban. Granul akan menyerap semua kelembaban yang memungkinkan bakteria untuk berkembang. Tanpa bakteria, luka akan lebih cepat sembuh," jelas Murandu.

Penemuan Murandu juga didukung sejumlah kajian kes di seluruh dunia yang melaporkan manfaat gula bagi penyembuhan luka.
Gula juga diketahui dapat menyembuhkan luka yang resistan (tidak mempan) terhadap antibiotik.
Grid.ID


✍ Sumber Pautan : ☕ indah.com

Kredit kepada pemilik laman asal dan sekira berminat untuk meneruskan bacaan sila klik link atau copy paste ke web server : https://ift.tt/2uRI3we

(✿◠‿◠)✌ Mukah Pages : Pautan Viral Media Sensasi Tanpa Henti. Memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap detik tanpa henti dari pelbagai sumber. Selamat membaca dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share di media sosial anda!


No comments

Comments are welcome and encouraged on this site. Comments deemed to be spam or solely promotional will be deleted. Including link to relevant content is permitted, but comments should be relevant to the post topic.

Comments including profanity and containing language that could deemed offensive will also deleted. Please respectful toward other contributors. Thank you.