Sersan Mayor (Purn) Masrukhin, Wisudawan Hafidz Al-Qur’an Berusia 60 Tahun
Dalam barisan berseragam batik biru, seorang yang sudah tidak muda lagi, duduk bersama jajaran santri lain, menunggu namanya dipanggil. Kalau tidak tahu, orang akan mengira beliau adalah walisantri.
Betapa decak kagum hadirin bertepuk tangan haru, nama Sersan Mayor (Purn) Masrukhin, pria yang sehari-hari menjaga keamanan PP. Madrasatul Qur’an itu, dipanggil oleh protokol acara untuk maju ke atas panggung dengan wajah berbinar-binar.
Bukan untuk mengamankan acara, melainkan sebagai wisudawan dalam Wisuda Hafidh XXVIII dan Khotmil Quran Binnadlor XXVI PP. Madrasatul Qur’an Tebuireng, Sabtu (24/12/2016).
Usia tak menghalangi beliau untuk menghafal Al Qur’an. Hal itu yang dibuktikan oleh Sersan Mayor (Purn) Masrukhin. Di usianya yang sudah menembus enam dekade (60 tahun, red), pensiunan TNI ini berhasil menghafal Al Qur’an 30 juz bil ghoib. Pada, Pak Masrukhin menjadi wisudawan tertua dari total 86 wisudawan hafidh.
Bermula dari tahun 2004 ketika beliau bergabung menjadi salah satu Staff Security di PP. Madrasatul Qur’an Tebuireng. Atas prestasi beliau, secara khusus beliau mendapatkan kado berupa paket Umroh menuju Tanah Suci dari Pengasuh PPMQ, KH. Abdul Hadi Yusuf. Hal itu merupakan apresiasi pihak PPMQ terhadap pengabdian beliau yang selama bertahun-tahun mengabdi di PPMQ sejak pensiun dari TNI.
Selain menjaga keamanan beliau menyempatakan waktu kosongnya untuk mengaji. Hingga akhirnya tumbuh dalam dada beliau rasa cinta kepada Al Qur’an.
Sampai pada sekitar akhir tahun 2011 beliau memutuskan untuk memulai menghafal al-Qur’an, baris demi baris, halaman demi halaman, lembar demi lembar dengan penuh semangat. Setelah hafal kemudian beliau setorkan kepada Ust. Amanulloh S.Pdi dengan telaten.
Setiap setor satu halaman, walau kadang kurang, perjuangan itu beliau jalani dengan sabar. Membagi waktu antara mengabdi menjadi Satpam dan menhafal Al Qur’an, memang beliau akui terkadang menjadi kendala. Namun dengan tekat kuat dan kebiasaan, akhirnya kendala tersebut dapat teratasi.
Di media sosial, banyak yang memberikan ucapan selamat, mengungkapkan kegaguman, dan mengakui kehebatan Pak Masrukhin. Tak tekecuali Pengasuh Pesantren Tebuireng, Dr. Ir. KH. Salahuddin Wahid. Dalam akun twitter beliau, @Gus_Sholah, Kiai yang akrab disapa Gus Sholah itu mengeluarkan stetemen pujian.
“Tadi ada wisuda 80 hafidz Al Qur’an di Tebuireng. Ada yang berusia 60 tahun masih semangat menghafal al Qur’an. Hebat sekali,” cuitan beliau yang kemudian viral menyebar di media sosial.
“Kudu fastaghil gak oleh kosong (harus aktif tidak boleh menganggur),” kata beliau ketika diwawancarai. Itulah modal Sersan Mayor (Purn) Masrukhin untuk tetap menghafal Al Qur’an. Selain itu beliau juga berpesan kepada para santri, khususnya para penghafal Al-Qur’an untuk segera bangkit dalam menghafal Al Qur’an, tidak putus asa, dan tidak berteman dengan setan (berbuat maksiat).
Hal itulah yang membuat kakek pejuang Al Qur’an tersebut dapat menepis pesimistis sebagian orang yang sudah lanjut usia untuk bisa menghafal Al Qur’an.
Sumber: tebuireng.org
Sumber islamidia.com http://ift.tt/2irJ3jF
Post a Comment