Muazin dipecat gara-gara pakaian
04 Februari 2019
Ibrahim al-Masri berlatih di gimnasium pada hari terakhirnya bekerja sebagai muazin di Masjid Al-Jazzar, Acre, 31 Januari 2019. (Foto: Reuters)
ACRE – Seorang tukang azan atau muazin di sebuah masjid di Kota Acre, Israel dipecat dari jawatannya setelah sebuah foto menunjukkan dirinya yang mengenakan pakaian terbuka di pertandingan binabadan beredar di jejaring sosial. Menyusul pemecatannya itu, Ibrahim al-Masri memohon rayuan agar dia boleh mendapatkan semula pekerjaannya .
Ibrahim mengatakan bahwa dia kehilangan pekerjaannya sebagai muazin di Masjid Al-Jazzar setelah pegawai tempatan Kota Acre menemui fotonya di kejuaraan binabadan nasional pada 2017.
“Setiap sukan memiliki jenis pakaian tertentu. Bolaepak punya pakaian sendiri, tenis punya sendiri, berenang punya sendiri. Hal yang sama untuk binabadan, " kata Masri sebagaimana dilansir Reuters, 4/2/2019 . Dia merujuk pada seluar dalam dengan tali tipis yang biasa digunakan binabadan saat beraksi.
“Saya tidak pernah bermimpi ini akan terjadi. Kerana saya tahu bahwa Israel adalah negara demokratik, dan jika seseorang membuat kesalahan, mereka dapat memperbaikinya, ”kata Masri. “Tetapi untuk memperbaiki kesalahan dengan kesalahan lain? Itu tidak benar."
Sekitar 20 peratus warga Israel adalah etnik Arab. Masjid dan lembaga keagamaan non-Yahudi lainnya diawasi oleh pegawai tempatan yang melapor ke Kementerian Dalam Negeri.
Seorang jurucakap kementerian mengatakan bahwa Masri "diberhentikan sesuai dengan semua peraturan" tetapi menolak untuk memberikan perincian lebih lanjut tentang kes ini. Masjid menolak untuk berkomentar dan merujuk pertanyaan ke kementerian.
Masri mengatakan keputusan untuk memecatnya diambil oleh seorang pegawai yang melihatnya "sebagai sesuatu yang sangat memalukan bagi seorang pekerja keagamaan untuk ikut pertandingan (binabadan) ini".
"Ketika mereka membuat keputusan, mereka hanya melihat seragam itu," katanya. "Mereka tidak melihat orang yang mengenakannya."
Lelaki berusia 46 tahun itu telah menjadi sebahagian dari kehidupan sehari-hari di Acre, sebuah kota di tepi laut Mediterania, melalui panggilan azan yang memanggil umat Muslim untuk solat ke masjid dari pembesar suara atau menara masjid.
Dia juga membantu pemuda-pemuda kota untuk meninggalkan kegiatan bermain-main di jalanan dan mulai pergi ke gimnasium dan berolahraga.
“Warga Acre menyayanginya. Dia adalah muazin kita, dengan suara yang indah, dan orang yang suka beramal, ”kata Refaat Sha-aban, seorang penduduk Acre dan mantan anggota dewan kota. "Dia adalah contoh bagi semua pemuda di kota kami, dan bagi negara Israel sendiri."
Okezone
✍ Sumber Pautan : ☕ indah.com
Kredit kepada pemilik laman asal dan sekira berminat untuk meneruskan bacaan sila klik link atau copy paste ke web server : http://bit.ly/2SjBq0r
(✿◠‿◠)✌ Mukah Pages : Pautan Viral Media Sensasi Tanpa Henti. Memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap detik tanpa henti dari pelbagai sumber. Selamat membaca dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share di media sosial anda!
Post a Comment