5 Amalan Ibu Hamil yang Penting Untuk Bunda Lakukan
Memiliki keturunan merupakan suatu kebagian yang sangat istmewa bagi pasangan suami istri yang baru menikah. Segala sesuatu yang ada hubungannya dengan anak akan menjadi prioritas utama bagi mereka. Mulai dari kondisi kehamilan hingga bayi tersebut lahir dan tumbuh dewasa.
Penting bagi setiap ibu hamil untuk selalu berdoa, meminta kepada Allah Subhanahu wa ta’ala agar karuniai seorang anak yang sholeh ataupun sholehah dan sesuai dengan yang diharapkan. Karena Allah telah berjanji untuk mengabulkan setiap doa yang diminta oleh hamba-Nya.
Selain itu doa maupun amalan untuk ibu hamil ini juga ditujukan dengan maksud memohon kepada Allah agar kondisi kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandung selalu diberi kesehatan juga mendapat lindungan dari Alloh serta diberi kemudahan ketika proses persalinan nantinya.
Di dalam Al Qur’an ataupun As Sunnah sendiri sebenarnya tidak terdapat petunjuk khusus dan rinci untuk ibu hamil. Akan tetapi kehamilan merupakan salah satu nikmat Allah yang wajib di syukuri. Disamping juga merupakan suatu tanda-tanda kebesaran Allah. Sehingga bersyukur atas kehamilan merupakan bagian dari syariat Islam.
Sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat kehamilan yang diterima dan dirasakan, bagi ibu hamil dapat melakukan beberapa amalan ibu hamil berikut ini:
1. Bergembira atas Kabar Kehamilan yang Ditermia
Hal ini yang harus diingat oleh setiap muslimah yang sedang mengalami kehamilan (tentunya dari suami yang sah). Karena , Allah Ta’ala telah mempercayakan kepada muslimah dan suami untuk mengandung, melahirkan, merawat, dan mendidik salah satu dari hamba-Nya.
Baik itu ketika hamil untuk yang pertama kali, kedua, ketiga, atau seterusnya, tetaplah untuk selalu bergembira. Ada banyak perempuan yang hanya mensyukuri kehamilan pertama atau kedua saja (karena ini hamil yang paling dinanti) akan tetapi mereka terliaht shock dengan kehamilan berikutnya.
apalagi kehamilan tersebut di luar rencana mereka untuk hamil. Sudah seharusnya mereka bersyukur telah diberi kemudahan oleh Allah untuk bisa hamil. Karena ada banyak perempuan yang berjuang dengan berbagai usaha dan harus menunggu bertahun-tahun untuk bisa hamil.
Bahkan ada juga yang walaupun telah berusaha namun tidak juga bisa hamil. Lebih dari itu, ada juga yang sampai menghabiskan banyak biaya agar bisa hamil, bahkan sampai menggadaikan aqidah dengan mendatangi dukun.
Bergembiralah atas datangnya janin sesuai dengan yang telah di ajarkan Allah Ta’ala dalam beberapa ayat berikut ini, saat sedang menceritakan lahirnya putra Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam yaitu Ismail dan Ishaq:
Maka Kami beri dia (Ibrahim) kabar gembira dengan seorang anak yang Amat sabar (Yakni Ismail). (QS. Ash Shafat: 101)
Ayat yang lain:
“Sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim (yakni Ishaq)” (QS. Al Hijr: 53)
2. Melindungi Diri Beserta Kandungannya dari Gangguan Setan
Sebaiknya seorang muslimah terlebih dalam kondisi hamil, tidak meninggalkan dzikir-dzikir ma’tsur yang telah diajarkan oleh baginda Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam. Baik dzikir tersebut berasal dari Al Quran seperti bacaan Al Fatihah, lima ayat pertama dan tiga ayat terakhir surah Al Baqarah, ayat Kursi dan Al Mu’awwidzaat (Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas). Begitu juga doa-doa perlindungan yang telah diajarkan oleh baginda nabi.
3. Jangan sampai Meninggalkan Untuk Membaca Al-Quran
Tidak ada ayat surah maupun ayat khusus untuk ibu hamil dan janin dalam kandungannya. Bacalah Al Quran pada surah apa pun dan biasakanlah hal tersebut sebagai pendengaran yang baik bagi sang bayi, dan jauhilah lagu-lagu serta musik jahiliyah.
Biasakanlah untuk membaca Al Quran dengan rutin dan menjadikan aktivitas tersebut sebagai konsumsi utama bagi pendengaran sang bayi. Karena bacaan dari Al Qur’an tersebut dapat memberikan pengaruh terhadap kecerdaskan bayi, bukan dari musik klasik sebagaimana kebanyakan orang beranggapan.
Semoga membaca Al Qur’an menjadi budaya yang melekat di telinga sangbayi dan hingga membekas ketika dia lahir dan tumbuh besar nantinya.
4. Hindari Kepercayaan Terhadap Mitos yang Menodai Aqidah
Biasanya dalam masyarakat kita masih ada terdapat banyak tahayul dan khurafat terhadap ibu hamil. Mereka ditakuti dengan pelbagai bentuk larangan dan perintah yang tidak memiliki dasar dari syarat agama Islam. Kepercayaan tersebut biasanya berdasarkan dari “katanya” yang tidak jelas apa tujuan maksud dan dari mana sumbernya.
Sebagai contoh larangan memasukkan bantal ke dalam sarungnya. Hal ini ditakutkan nantinya akan susah pada proses melahirkan. Kemudian ketika melihat sesuatu yang buruk-buruk maka berucap “amit-amit jabang bayi” lalu mengusap perut dengan harapan nantinya apabila sang bayi telah lahir tidak seperti yang dilihatnya.
5. Memeriksakan Kesehatan Ibu Hamil dan Bayi Secara Teratur
Hal Ini merupakan upaya logis dan sunnatullah yang harus dilakukan. Tidak hanya sekadar mengandalkan tawakal saja meskipun telah berdzikir dan doa. Akan tetapi sebab-sebab kauniyah yang natural juga harus dilakukan.
Begitu juga anjuran dan larangan-larangan yang sifatnya medis, hendaknya juga diperhatikan dan ditaati. Jangan sampai ibu hamil lebih mempercayai tahayul dan khurafat, namun dengan hal-hal yang sifatnya ilmiah justru malah tidak dipercaya.
Sumber: satujam.com
Sumber islamidia.com http://ift.tt/2j4maQd
Post a Comment