Hi! Welcome Back and Stay Tune! Tak Mau Jadi Pengemis, Kakek Tua Ini Berjualan Kaca Cermin Demi Sesuap Nasi - Mukah Pages : Media Marketing Make Easy With 24/7 Auto-Post System. Find Out How It Was Done!

Header Ads

Tak Mau Jadi Pengemis, Kakek Tua Ini Berjualan Kaca Cermin Demi Sesuap Nasi




Biasanya masa tua adalah masa dimana kita akan habiskan untuk menikmati hidup dan lebih memperbanyak ibadah. Sebab di usia yang telah senja, selain tenaga yang sudah berkurang faktor keselamatan pada orang yang sudah tua bisa lebih besar.

Memang, siapapun pasti menginginkan untuk istirahat di rumah, berkumpul dengan keluarga dan menikmati sisa hidup. Namun, sebagian orang masih harus harus mencari uang untuk sekedar makan anak istrinya meski usianya sudah senja. Hal itu dialami oleh seorang kakek tua di Pasar Lingkar Timur, Bengkulu.

Dikutip dari tribun lampung, kakek renta yang tidak diketahui namanya itu dengan setia menjajakan dagangannya di pasar tersebut. Ia menjual cermin dengan berbagai ukuran, kemudian ia jajakan di pinggir jalan dekat tempat parkir kendaraan.

Tak ada meja untuk dijadikan tatakan layaknya orang berjualan pada umumnya. Kakek ini hanya mengandalkan alas plastik berwarna putih untuk menjajakan barang dagangannya di atas aspal.

Potret sang kakek itu dibagikan oleh fanpage Selamat Pagi Indonesia, Sabtu (27/8/2016). Tampak dalam beberapa foto yang dibagikan, kakek itu mengenakan kaus putih lusuh, celana hitam pendek dan topi berwarna cokelat muda.

Ia terlihat tidak mengenakan alas kaki, di sisi kirinya terdapat tas rajut yang ia letakan persis di samping ban motor yang sedang terparkir.

Disebutkan bahwa kakek itu duduk di aspal panas tersebut dengan alas sandal jepit yang dipakainya. Kulitnya yang sudah keriput tampak legam terbakar matahari dan terlihat kurus.

Berdasarkan keterangan foto, kaca yang ia jual itu merupakan buatannya sendiri yang kemudian ia jajakan di pasar. Tidak diketahui siapa namanya, namun disebutkan bahwa kakek itu tinggal di sebuah kontrakan sederhana (rumah petak) bersama anaknya.

Kaca yang dijualnya terdiri dari beberapa ukuran, mulai dari kecil, sedang hingga besar. Harganya pun beragam mulai dari Rp 5.000 – 15.000, sesuai ukuran.

Kegigihan kakek itu perlu diacungi jempol, sebab ia lebih memilih berjualan daripada mengemis. Meski untungnya tidak seberapa, ia setiap hari tetap semangat demi mencukupi kebutuhan hidup ia dan anaknya.

“Tidak ada maksud apa2 dengan postingan ini,hanya ingin berbagi dan membantu siapa tau ada teman2 (khususnya yg domisili di bengkulu) yang ingin membantu beliau dengan cara membeli kacanya atau membantu secara langsung. Lokasi ;Pasar Lingkar Timur, Bengkulu,” tulisnya di akhir kalimat.

Foto-foto tersebut seketika menjadi viral di Facebook, dan menjadi perbincangan netizen. Hingga berita ini dibuat, postingan itu telah disukai lebih dari 2.000 kali dan dibagikan sebanyak 514 kali.

Netizen mengaku salut dengan perjuangan kakek itu, namun mereka juga sedih karena sudah setua itu ia masih saja harus berjuang untuk makan.

“Seorang bpk yg sdh renta seharusx dinikmati sisa umur beliau, tp masih semangat utk mendapat rezeki yg halal dg karyax yg sederhana….,” kata Ida Nursanti.

“Inilah hidup penuh perjuangan….dan berjuang untuk hidup. Tk mandang usia, tua maupun muda, hnya demi sesuap nasi kakek ini drngan semangat brjuang untuk bisa hidup, semoga rejekinya lancar kek….,” ujar Eko Efendy Ae Wezt.

“Sunguh semangt luar biasa ….lancarkan rezeki kakek ini ya Allah Aamiin,” komen Fitri Iffa Najwa.

“Semoga kakek di beri kesehatan dan teruslah berkarya. Dan mensyukuri apa adanya. Semoga tuhan selalu memberikan rizki. Amin…,” ujar Agus Ripyanto.

Semoga kakek ini selalu diberikan kesehatan dan dimudahkan rezekinya oleh Allah SWT. Aamiin.

Sumber: kabarindo.co








Sumber islamidia.com http://ift.tt/2jHsxZw

No comments

Comments are welcome and encouraged on this site. Comments deemed to be spam or solely promotional will be deleted. Including link to relevant content is permitted, but comments should be relevant to the post topic.

Comments including profanity and containing language that could deemed offensive will also deleted. Please respectful toward other contributors. Thank you.