Hi! Welcome Back and Stay Tune! Cerita si Miskin Penjual Cobek Dipenjara 9 Bulan Tanpa Dosa - Mukah Pages : Media Marketing Make Easy With 24/7 Auto-Post System. Find Out How It Was Done!

Header Ads

Cerita si Miskin Penjual Cobek Dipenjara 9 Bulan Tanpa Dosa




Tajudin tersenyum getir. Vonis bebas yang diterimanya harus diperjuangkan setelah menghuni penjara selama 9 bulan lamanya. Sangkaan polisi dan dakwaan jaksa tidak terbukti adanya.

“Saya pagi ini mau ke Pengadilan Negeri Tangerang untuk mengambil petikan putusan dan kejaksaan, baru ke Rutan Tangerang untuk mengeluarkan Tajudin,” kata kuasa hukum Tajudin dari LBH Keadilan, Abdul Hamim Jauzie, kepada detikcom, Jumat (13/1/2017).

Tajudin mulai menghuni penjara sejak 20 April 2016 malam. Kala itu Tajudin sedang menjual cobek di Jalan Raya Perum Graha Bintaro, Kota Tangerang Selatan.

Aparat dari Polres Tangerang Selatan menuduh Tajudin mengeksploitasi anak, yaitu mempekerjakan Cepi (14) dan Dendi untuk ikut membantu menjual cobek dagangannya. Tanpa ba-bi-bu lagi, Tajudin dijebloskan ke penjara.

Tidak tanggung-tanggung, polisi menjerat Tajudin dengan UU Tindak Pidana Perdagangan Orang dengan ancaman 15 tahun penjara. Padahal tidak setiap hari dagangan Tajudin laku terjual. Kalaupun ada yang membeli, keuntungan setiap cobek juga tidak terlalu besar. Dalam sebulan, rata-rata Tajudin hanya mendapatkan penghasilan Rp 500 ribu.

Setelah melalui serangkaian proses yang cukup lama, berkas masuk ke pengadilan. Jaksa mengamini Tajudin memperdagangkan orang dan menuntut 3 tahun penjara. Tidak hanya itu, jaksa juga meminta Tajudin membayar denda Rp 120 juta, harga yang sangat besar dibandingkan penghasilannya Rp 500 ribu per bulan.

LBH Keadilan banting tulang membela Tajudin. Serangkaian argumen dilancarkan untuk mematahkan tuntutan jaksa. Gayung bersambut. PN Tangerang mengamini pembelaan Tajudin dan kuasa hukumnya.

“Melepaskan terdakwa dari dakwaan. Secara sosiologis, anak-anak sudah biasa bekerja membantu orang tuanya,” ucap majelis hakim dengan suara bulat, Kamis (12/1) kemarin.

Tajudin memang telah divonis bebas. Dalam hitungan menit, ia akan dilepaskan dari rutan. Tapi bagaimana tanggung jawab negara setelah merampas HAM warganya selama 9 bulan lamanya?

Sumber: detik.com








from islamidia.com http://ift.tt/2jQ1ATo

No comments

Comments are welcome and encouraged on this site. Comments deemed to be spam or solely promotional will be deleted. Including link to relevant content is permitted, but comments should be relevant to the post topic.

Comments including profanity and containing language that could deemed offensive will also deleted. Please respectful toward other contributors. Thank you.