Hi! Welcome Back and Stay Tune! Jangan Salahkan Jilbabku Karena Masalaluku - Mukah Pages : Media Marketing Make Easy With 24/7 Auto-Post System. Find Out How It Was Done!

Header Ads

Jangan Salahkan Jilbabku Karena Masalaluku




Aku sudah mengenakan jilbab sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, aku berjilbab hanya di sekolah saja, sedangkan di luar sekolah aku masih sering lepas pakai jilbab.

Jujur waktu SMP ada niatan tidak mau pacaran, tidak mau ikut-ikutan teman-teman yang punya pacar dan akupun bisa istiqomah sampai lulus SMP, sewaktu memasuki bangku Sekolah Menengah Atas aku hancurkan keistiqomahan aku, aku mulai genit, aku mulai merespon ikhwan yang berani mendekatiku, yang berani merayu gombal terhadapku, rasa senang terhadap lawan jenis itu muncul, dan aku pun merasakan yang namanya pacaran.

Hanya dengan beberapa bulan kenal, hanya dengan gombalan-gombalan yang ikhwan itu lontarkan terhadapku, aku hancurkan niatku untuk tidak berpacaran, memang syetan sangat berkuasa dan akupun tak perdulikan bahwa apa yang aku lalukan sangatlah dosa.

Setelah 1 tahun pacaran aku memutuskan ikhwan tersebut karena alasanku aku ingin fokus sekolah dan memang pada saat itu aku sudah risih aku sudah sadar bahwa apa yang aku lakukan salah, setelah lulus SMA, aku berniatan untuk berhijab syar’i, setelah lulus SMA memang sudah memantafkan hati untuk berhijab namun hijabnya masih ikut-ikutan trend, seneng gaya ini, gaya itu, dan jarum pentulnya pun banyak.

Sedikit demi sedikit aku mengumpulkan gamis-gamis karena memang aku berniatan untuk berhijab syar’i ,setelah lulus SMA aku mulai kerja di pabrik dan alhamdulillah ada penghasilan untuk membeli gamis dan khimar yang panjang dan lebar

Lagi dan lagi teman-teman di tempat aku bekerja selalu membicaran ”untuk apa si berjilbab, kalau kelakuannya ajah buruk, lebih baik ga usah berhijab sekalian”, ya Allah hati terasa di cabik-cabik

Aku mulai berkaca-kaca mendengar apa yg temanku bicarakan, bukankah berhijrah itu baik, bukankah hati bisa mengikuti ,terus kalau ada yang berbicara ”lebih baik hatinya dulu di hijabin”, mana ada hijab untuk hati? Dimana yang menjual hijab untuk hati?

Kata-kata mereka terus terngiang di telingaku, lalu aku menceeritakan hal itu ke sahabatku, alhamdulillah sahabatku memberi solusi baik ,dan aku mulai memantafkan untuk berhijab syar’ie, kebetulan aku berhijab syar’i setelah habis kontrak di tempat aku bekerja.

Jangan salahkan jilbabku, bila perilaku aku kurang baik, aku sedang berusaha menjadi lebih baik dari pribadiku sebelumnya, terimakasih karena kalian membuatku sekuat ini, kalian juga yang membuat aku mantaf berhijab syar’ie.

Semoga istiqomah, amin

Sumber: duniajilbab.co.id








Sumber islamidia.com http://ift.tt/2jAB9BI

No comments

Comments are welcome and encouraged on this site. Comments deemed to be spam or solely promotional will be deleted. Including link to relevant content is permitted, but comments should be relevant to the post topic.

Comments including profanity and containing language that could deemed offensive will also deleted. Please respectful toward other contributors. Thank you.