Hi! Welcome Back and Stay Tune! Manusia di Bumi Hanya 7.000 Tahun, Berakhir 1.500 Hijriah, Benarkah? - Mukah Pages : Media Marketing Make Easy With 24/7 Auto-Post System. Find Out How It Was Done!

Header Ads

Manusia di Bumi Hanya 7.000 Tahun, Berakhir 1.500 Hijriah, Benarkah?




Dalam berbagai catatan sejarah dan nubuat teks terdahulu, telah banyak disebutkan tentang Hari Akhir, zaman dimana manusia akan di bersihkan seperti yang terjadi pada masa Nuh, atau mungkin kali ini tidak akan ada perulangan. Bagaimana sarjanawan menanggapi narasi ini, ketika mereka menemukan berbagai fakta yang tertulis dalam kitab-kitab suci dan naskah kuno. Kali ini, perhitungan menurut kalender Islam telah dipertanyakan kebenarannya, khususnya terkait dengan angka 1000 tahun dan 7000 tahun.

Walaupun ada beberapa pendapat yang menentang kebenaran perhitungan ini, tetatpi tidak ada salahnya jika kita melihat narasi yang disampaikan menurut teks Quran dan Hadist, dimana Harun Yahya menjelaskannya secara terperinci dalam buku yang pernah diterbitkan tahun 2010. Adnan Oktar lahir di Ankara pada tahun 1956, dia juga dikenal sebagai Harun Yahya, seseorang yang mendedikasikan hidupnya untuk menceritakan tentang keberadaan dan ke-Esaan Allah untuk menyebarkan nilai moral Quran. Pada tahun 1986, Adnan Oktar pernah ditangkap tanpa dasar hukum yang sah karena telah menyatakan “Saya bagian dari masyarakat Turki, dan bangsa Ibrahim” dalam sebuah wawancara yang terbit di surat kabar. Pada akhirnya, tuduhan ini berdasar dan fitnah tentang dirinya yang mulai muncul diberbagai media.

Kehidupan Manusia di Bumi Berakhir 1500 Hijriah
Jika Bumi bisa berbicara, jika alam mengisyaratkan kepada kita, bahwa usiaku (Bumi) tak lama lagi akan berakhir. Anggapan ini sebenarnya tidak bisa dikesampingkan begitu saja, bahkan sejarah yang telah ditemukan diluar konteks literatur Islam telah menjelaskan prihal yang sama, dan ini bukan suatu hal kebetulan. Dalam hal masalah tanggal ataupun waktu, memang benar tidak seorangpun mampu memprediksi kapan Hari Akhir tiba, seperti yang dijelaskan dalam Quran:

Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah”. Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya. (Al-Ahzab, 33:36)

Ketika manusia tidak mampu melihat apa yang akan terjadi di hari esok, Dia telah memberikan tanda-tanda Kebesaran-Nya yang terlihat pada alam maupun catatan terdahulu. Yang menjadi pertanyaan mendasar, apakah periode manusia hidup di Bumi hanya tujuh ribu tahun dan berakhir hingga tahun 1500 Hijriah?

Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu. (Al-Haj, 22:47)

Rasulullah (saw) mengatakan: “Kehidupan dunia seperti tujuh hari pada hari-hari akhirat. Allah Ta’ala, mengatakan, satu hari sama seperti seribu tahun di sisi Tuhanmu.” (Anas bin Malik)

Apa maksud dari angka tujuh dalam literatur Islam? Tujuh hari sama dengan tujuh ribu, dan benarkah kehidupan manusia di Bumi hanya melewati masa 7000 tahun? Riwayat sejarah banyak mengaitkan periode waktu tujuh ribu tahun mungkin didasarkan pada peristiwa penting dalam sejarah umat manusia. Banyak sarjanawan menduga bahwa semua ini merupakan awal kalender berdasarkan waktu kehidupan manusia di bumi setelah banjir besar Nuh, dimana sejarah peradaban manusia hancur dan mengulang dari titik paling awal. Tentunya dalam catatan sejarah juga ditemukan kesamaan, seperti Siklus Yuga dan Kalender Maya dimana terjadinya bencana besar diperkirakan waktu yang sama.

Mungkin perhitungan manusia hidup di Bumi selama 7000 tahun terjadi sebelum dan sesudah titik tertentu dalam sejarah umat manusia. Dengan kata lain jika kehidupan dunia hanya tujuh ribu tahun, maka waktu akhir dari tujuh ribu tahun sedang berjalan, akhir milenium yang saat ini kita jalani. Beberapa bukti telah dijelaskan dalam narasi, salah satunya narasi Imam Rabbani.

Imam Rabbani mengatakan dalam narasi Mektubat, bahwa sekitar 124 ribu nabi telah datang dan pergi (Mektubat imam Rabbani 1/354). Riwayat lain mengatakan, ketika 1000 tahun telah berlalu adalah waktu ketika seorang nabi tertinggi muncul… (Mektubat-i Rabbani, 1/495).

Dimulai dari Adam, 124 ribu nabi telah muncul hingga yang terakhir jatuh pada Nabi Muhammad. Jadi, seorang nabi muncul setiap 100 tahun sekali, dan seorang nabi tertinggi muncul setiap 1000 tahun sekali. Jika berasumsi pada salah satu nabi yang datang setiap 100 tahun sekali sejak Adam sampai pada Nabi Muhammad, maka seharusnya waktu telah berlalu selama dua belas juta empat ratus ribu tahun (124 ribu x 100).

Ada beberapa kejanggalan yang mungkin tidak bisa diterima begitu saja karena tidak sesuai dengan fakta sejarah. Telah disebutkan 124 ribu nabi telah muncul hingga berakhir pada nabi Muhammad, diperhitungkan masa waktu Adam telah melewati 12 juta tahun sangat bertentangan dengan bukti sejarah. Sejarawan telah menafsirkan bahwa bencana banjir besar terjadi sekitar 5000 tahun lalu, 3000-3500 SM, dan jarak antara Adam dan Nuh sekitar 1200 tahun. Artinya, keturunan Adam sudah melewati rentang waktu lebih dari 6200 tahun kalender Masehi. Hal ini juga ditafsirkan dalam beberapa teks kuno, seperti siklus Kali Yuga dan kalender Maya, siklus yang mengulang waktu dari awal.

Ahmad bin Hanbal adalah seorang ahli hadits dan teologi Islam yang hidup sekitar tahun 781 hingga 855 M, (164 – 241 H), lahir di Marw kota Baghdad, Irak, atau lebih dikenal sebagai Imam Hambali. Dalam narasi yang tertulis pada Al-Burhan fi’ ‘Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman, 89, Imam Hambali mengatakan, ‘lima ribu enam ratus tahun telah berlalu di bumi…‘. Dengan kata lain, Nabi Muhammad hidup ketika waktu manusia di Bumi memasuki masa 5600 tahun. Berdasarkan narasi diatas, periode kehidupan manusia di Bumi hanya berkisar 1400 tahun (7000-5600) menurut kalender Islam.

Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku (Muhammad bin Abdullah). Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan. (HR abu Dawud 9435)

Riwayat dan teks narasi diatas telah jelas disebutkan, ketika 1400 tahun sesuai kalender Islam merupakan tahun-tahun Al Mahdi akan muncul. ‘Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut…‘ Penafsirannya, bahwa satu hari Allah (1000 tahun) akan dipanjangkan-Nya hingga setengah hari lagi (500 tahunn), hari kiamat telah ditunda untuk membiarkan Al Mahdi melakukan tugasnya.

“… Kalimat pertama menjelaskan angka seribu lima ratus (1500) sebagai waktu kelompok pejuang Islam di akhir zaman, dan kalimat kedua menunjukkan angka 1506 (1506) sebagai tanggal kemenangan pertempuran Islam. Hal itu berarti, bahwa dia akan terus berupaya dan mungkin kemenangan sampai tanggal ini (1506)”. (Sikke-i Tasdik-i Gaybi, 46)

Begitupula narasi yang disampaikan Ibnu Abbas, bahwa kehidupan di Bumi adalah tujuh hari, satu hari seperti seribu tahun dan Rasulullah saw diutus pada akhir hari itu. Imam Rabbani juga mengatakan bahwa Al Mahdi akan datang setelah melewati masa 1000 tahun kematian Nabi Muhammad.  Menurut penjelasan Imam Rabbani, Al Mahdi akan datang antara tahun 1400-1600 Hijriah.

Kehidupan manusia di Bumi melebihi 1000 tahun, tetapi tidak melebihi 1500 tahun. Seperti yang disampaikan Beddiuzaman Said Nursi dikutip dari buku Celaleddin Suyuti berjudul “El-Kesfu Fi Mucazeveti Hazin el-Ummeti El Elfe Ellezi Dellet Aleyh el-Asar”, bahwa kehidupan manusia hanya sampai tahun 1506. Menurut hadist, Al Mahdi akan hidup selama 40 tahun setelah muncul. Sementara hadits yang menyebutkan tentang Isa akan hidup di Bumi selama 40 hingga 45 tahun. Al Mahdi dan Isa akan hidup bersama dalam periode itu, sekitar 7 hingga 10 tahun.

Spekulasi yang disampaikan Harun Yahya tetap dipertanyakan, apakah perhitungan ini memang benar atau sama sekali ‘terlalu berlebihan’ dalam menanggapi narasi dan penafsiran Quran. Sejauh ini, bukti yang diberikannya cukup menarik, tidak hanya menjelaskan secara rinci tentang kapan kemunculan Al Mahdi, tetapi juga memperhitungkan akhir tahun kehidupan umat manusia di Bumi. Saat ini kalender Islam sudah memasuki 1436 Hijriah, jika mengikuti narasi yang disebutkan diatas, maka hanya tersisa 64 tahun Hijriah.

Dan jika benar demikian, maka Yakjuj Makjuj ataupun Gog dan Magog seharusnya sudah keluar. Dan saya menemukan sebuah makalah yang terbit tahun 2012 lalu, disebutkan bahwa Yakjuj Makjuj sebenarnya sudah keluar dan berbaur dengan manusia. Analisis berdasarkan sebuah catatan resmi Khalifah Abbasiyah Al-Watsiq, salah satu orang yang paling kuat dan termasuk pemimpin terpelajar di abad ke-9 Masehi.

Sumber: isains.com








from islamidia.com http://ift.tt/2itJWUt

No comments

Comments are welcome and encouraged on this site. Comments deemed to be spam or solely promotional will be deleted. Including link to relevant content is permitted, but comments should be relevant to the post topic.

Comments including profanity and containing language that could deemed offensive will also deleted. Please respectful toward other contributors. Thank you.