Macam-macam Sholat Sunnah, Lengkap Dengan Lafadz dan Niat
Sholat adalah salah satu kewajiban bagi kaum muslim yang sudah mukallaf dan harus dikerjakan baik bagi mukimin maupun dalam perjalanan. Shalat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat.
Islam didirikan atas lima sendi (tiang) salah satunya adalah shalat, sehingga barang siapa mendirikan sholat ,maka ia mendirikan agama Iswlam, dan barang siapa meninggalkan shalat, maka ia meruntuhkan agama Islam.
Sholat harus didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali, dan jumlahnya adalah 17 rakaat. Sholat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim mukallaf baik yang sedang sehat maupun yang sedang sakit.
Selain shalat wajib, jg ada shalat sunnah. Macamnya ada 15 shalat, yaitu:
1. Sholat Wudhu’
Shalat sunnah 2 rakaat yang bisa dikrjkan tiap selesai wudhu,
Niatnya:
Ushalli sunnatal wudlu-i rak’ataini lillahi Ta’aalaa
Artinya:
“Aku niat shalat sunnah wudhu 2 rakaat karena Allah”
2. Sholat Tahiyatul Masjid
Sholat sunnah 2 rakaat yang dikrjkan ketika masuk masjid, sebelum duduk untuk menghormati masjid.
Rasulullah bersabda: “Apabila seseorg diantara kamu msk masjid, maka jgnlah hendak duduk sblm shalat 2rakaat lbh dahulu” (H.R.Bukhari&Muslim).
Niatnya:
Ushalli sunnatal Tahiyatul Masjidi rak’ataini lillahi Ta’aalaa
Artinya:
“Aku niat shalat sunnah tahiyatul masjid 2 rakaat karena Allah”
3. Sholat Dhuha
Sholat sunnah yg dikrjkan ketika matahari br naik. Jumlah rakaatnya minimal 2 maksimal 12.
Dari Anas berkata Rasulullah: “Barang siapa shalat Dhuha 12rakaat, Allah akan membuatkan utknya istana disurga” (H.R.Tarmiji&Abu Majah).
Niatnya:
Ushalli sunnatal Dhuha rak’ataini lillahi Ta’aalaa
Artinya:
“Aku niat shalat sunnah Dhuha 2 rakaat krn Allah”
4. Shalat Rawatib
Sholat sunnah yang dikerjakan mengiringi shalat fardhu. Shalat rawatib ada dua macam, yaitu Qabliyah dan Ba’diyyah;
Shalat Rawatib Qabliyah adalah shalat sunnah rawatib yang dikerejakan sebelum shalat wajib. Waktunya, 2 rakaat seblm shalat Subuh, 2 rakaat sebelum sholat Dzuhur, 2 atau 4 rakaat sebelum shalat Ashar dan 2 rakaat sebelum shalat Isya’.
Niatnya:
Ushalli sunnatadh Dzuhri* rak’ataini Qibliyyatan lillahi Ta’aalaa
Artinya:
“Aku niat shalat sunnah sebelum Dzuhur 2 rakaat karena Allah”
*) bisa diganti dengan shalat wajib yang akan dikerjakan.
Shalat Rawatib Qabliyah adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan setelah shalat fardhu. Waktunya, 2 atau 4 rakaat sesudah shalat Dzuhur, 2 rakaat sesudah shalat Magrib dan 2 rakaat sesudah shalat Isya’.
Niatnya:
Ushalli sunnatadh Dzuhri* rak’ataini Ba’diyyatan lillahi Ta’aalaa
Artinya:
“Aku niat shalat sunnah sesudah dzuhur 2 rakaat karena Allah”
*) bisa diganti dengan shalat wajib yang akan dikerjakan.
5. Shalat Tahajud
Shalat sunnah pada waktu malam. Sebaiknya lewat tengah malam dan setelah tidur. Minimal 2 rakaat maksimal sebatas kemampuan kita. Keutamaan shalat ini, diterangkan dalam Al-Qur’an:
“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji” (QS. Al-Isra’ : 79).
Niatnya:
Ushalli sunnatal tahajjudi rak’ataini lillahi Ta’aalaa
Artinya:
“Aku niat shalat sunnah tahajjud 2 rakaat karena Allah”
6. Shalat Istikharah
Shalat sunnah 2 rakaat untuk meminta petunjuk yang baik, bila kita menghadapi 2 pilihan kemudian ragu dalam mengambil keputusan. Sebaiknya dikerjakan pada 2/3 malam terakhir.
Niatnya:
Ushalli sunnatal Istikharah rak’ataini lillahi Ta’aalaa
Artinya:
“Aku niat shalat sunnah Istikharah 2 rakaat karena Allah”
7. Shalat Hajat
Shalat sunnah 2 rakaat untuk memohon agar hajat kita dikabulkan/diperkenankan oleh Allah SWT. Minimal 2 rakaat maksimal 12 rakaat dengan salam setiap 2 rakaat.
Niatnya:
Ushalli sunnatal Haajati rak’ataini lillahi Ta’aalaa
Artinya:
“Aku niat shalat sunnah hajat 2 rakaat karena Allah”
8. Shalat Mutlaq
Shalat sunnah tanpa sebab dan tidak ditentukan waktunya, juga tidak dibatasi jumlah rakaatnya.
Shalat itu suatu perkara yang baik, banyak/sedikit (AlHadis).
Niatnya:
Ushalli sunnatal rak’ataini lillahi Ta’aalaa
Artinya:
“Aku niat shalat sunnah 2 rakaat karena Allah”
9. Shalat Taubat
Shalat sunnah yang dilakukan setelah merasa berbuat dosa kepada Allah SWT, agar mendapat ampunan-Nya.
Niatnya:
Ushalli sunnatal Taubati rak’ataini lillahi Ta’aalaa
Artinya:
“Aku niat shalat sunnah taubat 2 rakaat karena Allah”
10. Shalat Tasbih
Shalat sunnah yang dianjurkan dikerjakan tiap malam, jika tidak bisa 1 minggu sekali/paling tidak seumur hidup sekali. Shalat ini sebanyak 4 rakaat, dengan ketentuan jika dikerjakan pada siang hari cukup dengan 1 salam, jika dikrjkan pada malam hari dengan 2 salam.
Cara mengerjakannya:
- Niat
Ushalli sunnatan tasbihi raka’ataini lilllahi ta’aalaa
(Aku niat shalat sunnah tasbih 2 rakaat karena Allah) - Usai baca surat Al Fatehah, baca tasbih 15x
- Ruku’, usai baca do’a ruku’, baca tasbih 10x
- Itidal, usai membaca do’a ‘itidal, baca tasbih 10x
- Sujud, usai baca doa sujud, baca tasbih 10x
- Usai baca do’a duduk diantara 2 sujud, baca tasbi 10x
- Usai baca doa sujud kedua, baca tasbih 10x
Jumlah keseluruhan tasbih yang dibaca pada tiap rakaatnya sebnyk 75x. Lafadz bacaan tasbih yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar
Artinya:
“Maha suci Allah yang Maha Esa. Segala puji bagi Allah, Dzat yang Maha Agung”
11. Shalat Tarawih
Shalat sunnah sesudah shalat Isya’, pada bulan Ramadhan. Menegenai bilangan rakaatnya disebutkan dlm hadis:
“Yang dikrjkan oleh Rasulullah SAW, baik pada bulan ramadhan/lainnya tidak lebih dari 11 rakaat” (H.R.Bukhari).
Dari Jabir: “Sesungguhnya Nabi SAW telah shalat bersama mereka 8 rakaat, lalu beliau shalat witir.” (H.R.Ibnu Hiban)
Niat shalat tarawih:
Ushalli sunnatan Taraawiihi rak’ataini (Imamam/makmuman) lillahi ta’aallaa
Artinya:
“Aku niat shalat sunat tarawih 2 rakaat (imamam/makmum) karena Allah”
12. Shalat Witir,
shalat sunnat Mu Akad (dianjurkan) yg biasanya dirangkaikan dg shalat tarawih, Blngan shalat witir 1,3,5,7 smpai 11rakaat.
[i]Dari Abu Aiyub, berkata Rasulullah:
“Witir itu hak, maka siapa yg suka mengerjakan 5, krjkanlah. Siapa yg suka mengerjakan 3, krjkanlah. Dan siapa yg suka 1, maka krjkanlah” (H.R.AbuDaud&Nasai).
Niat :
Ushalli sunnatal witri rak’ atan lillahi ta’aalaa
artinya :
“Aku niat shalat sunnat witir rakaat krn Allah”
13. Shalat Hari Raya,
shalat Idul Fitri pada 1 Syawal & Idul Adha pd 10 Dzulhijah. Hukumnya sunnah Mu akad (dianjurkan).
“Sesungguhnya kami telah memberi engkau (yaa Muhammad) akan kebajikan yg byk, sebab itu shalatlah engkau&berqurbanlah krn Tuhanmu pd Idul Adha (Q.S.AlKautsar.1-2)
Dari Ibnu Umar: “Rasulullah, Abu Bakar, Umar pernah melakukan shalat pd 2hari raya sblm berkhutbah.”(H.R. Jama’ah).
Niat Shalat Idul Fitri :
Ushalli sunnatal li, iidil fitri rak’ataini (imamam/makmumam) lillahi Taa’laa
artinya :
“Aku niat shalat idul fitri dua rakaat (imam/makmum) karena Allah”
Niat Shalat Idul Adha :
Ushalli sunnatal li’iidil Adha rak’ataini (imamam.makmumam) lillahita’aalaa
artinya :
“Aku niat shalat idul adha dua rakaat (imam/makmum) karena Allah”
Wkt shalat hari raya adalah stlh terbit matahari sampai condongnya matahari. Syarat, rukun&sunnatnya sama sprt shalat yg lainnya. Hanya ditambah bbrp sunnat sbg berikut :
a. Berjamaah
b. Takbir 7kali pd rakaat pertama & 5kali pd rakat ke2
c. Mengangkat tangan setinggi bahu pd tiap takbir.
d. Stlh takbir yg ke2 sampai takbir yg terakhir baca tasbih.
e. Membaca surat Qaf di rakaat pertama&surat Al Ghasiyah pada rakaat kedua.
f. Imam menyaringkan bacaannya
g. Khutbah 2kali stlh shalat sebgmn khutbah jum’at
h. Pd khutbah Idul Fitri memaparkan tentang zakat fitrah & pd Idul Adha tentang hukum-hukum Qurban.
i. Mandi, berhias, memakai pakaian sebaik-baiknya.
j. Makan terlebih dahulu pd shalat Idul Fitri, pd Shalat Idul Adha sebaliknya.
14. Shalat Khusuf,
shalat sunat sewaktu terjadi gerhana bulan/matahari. Minimal 2rakaat.
Caranya mengerjakannya :
a). Shalat 2rakaat dgn 4x ruku’ yaitu pd rakaat pertama, stlh ruku’&I’tidal baca fatihah lg kemudian ruku’&I’tidal kembali stlh itu sujud sbgmn biasa. Begitu pula pd rakaat ke2.
b). Disunatkan baca surat yg panjang, sedang membacanya pada waktu gerhana bulan hrs nyaring, sedangkan pd gerhana matahari sebaliknya.
Niat shalat gerhana bulan :
Ushalli sunnatal khusuufi rak’ataini lillahita’aalaa
artinya :
“Aku niat shalat gerhana bulan 2rakaat krn Allah”
15. Shalat Istiqa’,
shalat sunat yg dikerjakan untuk memohon hujan kepada Allah SWT.
Niatnya :
Ushalli sunnatal Istisqaa-i rak’ataini (imamam/makmumam) lillahita’aalaa
artinya :
“Aku niat shalat istisqaa 2rakaat (imam/makmum)
karena Allah”
Syarat-syarat mengerjakana Shalat Istisqa :
a). 3hari sblmnya agar ulama memerintahkan umatnya bertaobat dgn berpusa&meninggalkan segala kedzaliman serta menganjurkan beramal
shaleh. Sebab menumpuknya dosa itu mengakibatkan hilangnya rejeki&datangnya murka Allah.
“Apabila kami hendak membinasakan suatu negeri, maka lbh dulu kami perbanyak orang-orang yg fasik, sebab kefasikannyalah mereka disiksa, lalu kami robohkan (hancurkan) negeri mereka sehancur-hancurnya” (Q.S.Al Isra:16).
b). Pd hari ke4 semua penduduk trmsk yg lemah dianjurkan pergi kelapangan dgn pakaian sederana&tanpa wangi-wangian utk shalat Istisqa’
c). Usai shalat diadakan khutbah 2kali. Pd khutbah pertama hendaknya baca istigfar 9x dan pd khutbah kedua 7x. Pelaksanaan khutbah istisqa berbeda dgn khutbah lainnya, yaitu :
a. Khatib disunatkan memakai selendang.
b. Isi khutbah menganjurkan byk beristigfar,berkeyakinan bhw Allah SWT akan mengabulkan permintaan mereka.
c. Saat berdo’a hendaknya mengangkat tangan setinggi-tingginya.
d. Saat berdo’a pd khutbah kedua, khatib hendaknya menghadap kiblat membelakangi makmumnya.
niat shalat sesuai dengan sholat mana yang akan kita krjkan.
Sumber islamidia.com http://ift.tt/2j4vPK4
Post a Comment