Penyiar Jelita Meninggal Dunia Setelah Kerja 159 Jam
5 Oktober 2017
"Kematian Sado mencerminkan masalah bagi organisasi kita secara keseluruhan, termasuk sistem ketenagakerjaan dan bagaimana pemilihan umum tertutup," akui Masahiko Yamauchi, seorang pegawai senior di pejabat berita NHK seperti dikutip dari The Guardian, Khamis (5/10/2017).
Yamauchi mengatakan NHK telah menunggu tiga tahun untuk mengumumkan kematian Sado dengan rasa hormat untuk keluarganya.
"Bahkan sampai hari ini, empat tahun berlalu, kami tidak dapat menerima kematian puteri kami sebagai kenyataan. Kami berharap kesedihan keluarga yang berduka tidak akan sia-sia," satu pernyataan orang tua Sado yang dikeluarkan melalui NHK.
✍ Sumber Pautan : ☕ indah.com
Kredit kepada pemilik laman asal dan sekira berminat untuk meneruskan bacaan sila klik link atau copy paste ke web server : http://ift.tt/2y3Febq
(✿◠‿◠)✌ Mukah Pages : Pautan Viral Media Sensasi Tanpa Henti. Memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap detik tanpa henti dari pelbagai sumber. Selamat membaca dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share di media sosial anda!
Miwa Sado, penyiar yang meninggal setelah kerja 159 jam. (Foto: Ist/Sindonews)
TOKYO - Budaya kerja di Jepun kembali menjadi sorotan setelah kematian seorang penyiar wanita NHK. Inspektor ketenagakerjaan Jepun memutuskan yang kematian wanita berusia 31 tahun itu disebabkan oleh kerja paksa.
Miwa Sado, seorang pekerja kantor pusat NHK di Tokyo, bekerja berterusan selama 159 jam dan hanya cuti dua hari di bulan kematiannya. Sado kematian akibat gagal jantung pada bulan Julai 2013.
Sebuah kantor standard tenaga kerja di Tokyo kemudian menghubungkan kematiannya dengan karoshi atau kematian kerana kerja paksa. Namun kes ini baru diumumkan oleh pihak NHK minggu ini.
Sado, seorang reporter politik, membuat liputan pemilihan majlis metropolitan Tokyo dan pemilihan majlis tinggi nasional pada bulan Jun dan Julai 2013. Dia meninggal tiga hari setelah pemilihan majlis tertinggi.
Miwa Sado, seorang pekerja kantor pusat NHK di Tokyo, bekerja berterusan selama 159 jam dan hanya cuti dua hari di bulan kematiannya. Sado kematian akibat gagal jantung pada bulan Julai 2013.
Sebuah kantor standard tenaga kerja di Tokyo kemudian menghubungkan kematiannya dengan karoshi atau kematian kerana kerja paksa. Namun kes ini baru diumumkan oleh pihak NHK minggu ini.
Sado, seorang reporter politik, membuat liputan pemilihan majlis metropolitan Tokyo dan pemilihan majlis tinggi nasional pada bulan Jun dan Julai 2013. Dia meninggal tiga hari setelah pemilihan majlis tertinggi.
"Kematian Sado mencerminkan masalah bagi organisasi kita secara keseluruhan, termasuk sistem ketenagakerjaan dan bagaimana pemilihan umum tertutup," akui Masahiko Yamauchi, seorang pegawai senior di pejabat berita NHK seperti dikutip dari The Guardian, Khamis (5/10/2017).
Yamauchi mengatakan NHK telah menunggu tiga tahun untuk mengumumkan kematian Sado dengan rasa hormat untuk keluarganya.
"Bahkan sampai hari ini, empat tahun berlalu, kami tidak dapat menerima kematian puteri kami sebagai kenyataan. Kami berharap kesedihan keluarga yang berduka tidak akan sia-sia," satu pernyataan orang tua Sado yang dikeluarkan melalui NHK.
✍ Sumber Pautan : ☕ indah.com
Kredit kepada pemilik laman asal dan sekira berminat untuk meneruskan bacaan sila klik link atau copy paste ke web server : http://ift.tt/2y3Febq
(✿◠‿◠)✌ Mukah Pages : Pautan Viral Media Sensasi Tanpa Henti. Memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap detik tanpa henti dari pelbagai sumber. Selamat membaca dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share di media sosial anda!
Post a Comment