Fenomena di Atas Langit Indonesia yang Tak Boleh Kita Lewatkan di Tahun 2017 Ini
Tahun 2016 lalu, tepatnya 9 Maret bumi Pertiwi kedapatan sebuah fenomena langit yang amat langka: gerhana matahari total. Meski gerhana matahari total hanya terjadi di beberapa daerah di Indonesia, namun tidak sedikit masyarakat kita di daerah lain yang turut antusias menyaksikan gerhana matahari tersebut.
Sesudah gerhana matahari total, Indonesia juga kedapatan fenomena langit lainnya seperti penampakan planet Mars di jarak terdekat dengan bumi dan fenomena supermoon paling terang pada November lalu.
Pergerakan bumi di lintasan tata surya selalu memberikan fenomena-fenomena langit yang fantastis. Di tahun 2017 ini, kita juga akan mendapati fenomena langit tersebut yang amat sayang untuk dilewatkan.
Di atas langit Indonesia tahun 2017 ini, setidaknya akan tejadi 7 fenomena langit yang jarang terjadi sebelumnya. Apa sajakah itu?
11 Februari – Gerhana Bulan Penumbra
Mungkin gerhana bulan satu ini akan sulit kita sadari karena berbeda dari gerhana bulan total maupun gerhana bulan sebagian. Pada peristiwa gerhana bulan penumbra (GBP) bulan tidak akan menghilang di langit malam. Bahkan tidak mudah untuk bisa mengetahui apakah Bulan sedang berada dalam kondisi Gerhana ataukah hanya Bulan Purnama biasa. Saat gerhana bulan penumbra, Bulan hanya tampak berubah sedikit gelap, atau berkurang kecerlangannya.
Ketika Gerhana Bulan Penumbra, Bulan akan masuk dalam kerucut penumbra Bumi, dan tetap menerima sebagian cahaya Matahari untuk dipantulkan. Untuk Gerhana Bulan Penumbra 11 Februari 2017, sebagian masyarakat Indonesia bisa mengamati gerhana ini. Atau lebih tepatnya masyarakat yang berada di Sumatera, sebagian Jawa, dan sebagian kecil Kalimantan. Itupun hanya sesaat, karena gerhana dimulai ketika Bulan akan terbenam dan fajar menyingsing.
8 April – Oposisi Jupiter
Pada bulan April, langit malam kita akan disuguhkan dengan penampakan planet Jupiter karena saat itu matahari-Bumi-Jupiter sedang berada pada posisi yang berurutan. Bumi kala itu akan berada di antara Matahari dan Jupiter sehingga keduanya akan terlihat dari arah berseberangan, yakni Jupiter di langit timur saat senja, di meridian saat tengah malam, dan di langit barat saat fajar. Dengan begitu, planet Jupiter akan tampak sepanjang malam beserta sateit-satelit pengiringnya.
Di Indonesia penampakan Jupiter ini akan muncul pada pukul 18.22 WIB dan mencapai titik kulminasi sesaat sebelum tengah malam. Bila ingin melihat komposisi awan Jupiter, kawan juga bisa mengamatinya dengan menggunakan teleskop berukuran sedang.
22-25 April – Hujan meteor Lyrid
Meteor Lyrid merupakan sisa puing-puing dari komet Thatcher yang mengorbit matahari selama 415 tahun. Meteor ini dapat kita saksikan setiap bulan April mulai tanggal 16 hingga 25. Untuk tahun ini, puncak-puncak hujan meteor akan terjadi pada tanggal 22-25 April dan saat itu Indonesia sedang mengalami musim kemarau sehingga kemungkinan besar kita dapat menyaksikannya tanpa gangguan kepulan awan malam. Pada tanggal tersebut hujan Meteor Lyrids akan menghasilkan setidaknya 20 meteor per jam akan melesat dari arah Rasi Lyra di langit utara.
5 Mei – Hujan Meteor Eta Aquarid
Kalau tadi sudah ada Hujan Meteor Lyrids yang berlangsung dari 22 sampai 23 April 2017, kini saatnya Hujan Meteor Eta Aquarid yang berasal dari serpihan komet Halley yang tak boleh kamu lewatkan pada 5 Mei 2017 mendatang.
Sudah diperkirakan oleh badan meteorologi bahwa nanti akan ada 60 meteor per jam yang akan melesat dari arah Rasi bintang Aquarius dari sebelah langit timur Indonesia. Hujan meteor ini akan berlangsung pada tengah malam hari sampai menjelang matahri terbit nanti.
7 Agustus – Gerhana Bulan Sebagian
Tak mengapa kalau bulan Februari kita tidak menyadari terjadinya gerhana bulan karena pada 7 Agustus nanti di atas langit Indonesia akan terjadi lagi gerhana bulan, namun kali ini adalah gerhana bulan sebagian. Saat Gerhana Bulan Sebagian, sebagian piringan Bulan akan berada dalam umbra Bumi dan sebagian lagi berada di area penumbra. Bagian Bulan yang berada di umbra Bumi, tidak akan dapat menerima cahaya Matahari sedangkan sebagian lainnya di penumbra masih bisa menerima sebagian cahaya Matahari. Karena itu, pengamat bisa melihat sebagian Bulan menghilang dan sebagian lainnya agak redup.
Di Indonesia, fenomena ini bisa disaksikan mulai pukul 22.50 WIB pada 7 Agustus dan berakhir dua jam kemudian pada 8 Agustus.
13 November – Konjungsi Venus dan Jupiter
Jangan lewatkan langit tengah malam pada hari ini karena ada pemandangan spektakuler yang menampakkan planet Venus dan Jupiter secara bersamaan. Jarak keduanya kalau dilihari dari Bumi memang sangat dekat, yakni hanya terpisah jarak 0.3 derajat. Kedudukan segaris atau konjungsi Venus dan Jupiter ini bisa dilihat di langit timur sesaat sebelum matahari terbit.
4 November dan 3 Desember – Supermoon
Bila tahun lalu kita menyaksikan supermoon pada bulan November, tahun ini kita bisa menyaksikannya lagi pada 4 November dan 3 Desember. Supermoon merupakan fenomena di mana bulan sedang berada di jarak terdekat dengan Bumi. Biasanya bulan hanya berjarak kurang lebih sekitar 355.000 Km dari Bumi, hal ini juga merupakan salah satu Supermoon yang paling besar dan sangat terang pada tahun 2017 ini.
Sumber: goodnewsfromindonesia.id
from islamidia.com http://ift.tt/2jmKVYc
Post a Comment