Rajin kritik pemerintah, blogger dibunuh
25/4/17
yameen rasheed. ©guardian
Seorang narablog yang seringkali mengangkat tema sindiran terhadap politik dan agama di negaranya ditikam oleh orang tak dikenali di Male, Maladewa.
Yameen Rasheed (29 tahun) ditemukan telah meninggal di apartemennya dengan beberapa luka tusukan di leher dan dada. Pihak keluarga mengatakan Rasheed sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tidak dapat ditolong. Ayah Rasheed, Hussai Rasheed, mengaku kesukaran menemui anaknya.
"Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak dapat menunjukkan jenazahnya. Tapi saya bilang saya ayahnya, saya memiliki hak untuk melihatnya sebelum dibersihkan," kata Hussain seperti dikutip dari laman the Guardian, Selasa (25/4).
Rasheed merupakan seorang profesional dalam bidang teknologi maklumat. Namun di waktu luang, dia menghabiskan waktu dengan menulis. Dalam blognya yang dinamakan The Daily Panic, dia mengunggah banyak tulisan yang berisi kritikan terhadap para politisi di negara tersebut dan agama yang dianggap ekstrem.
"Inilah kebenaran yang tanpa dibuat-buat. Fakta memuakkan yang sangat mengerikan. Inilah Maladewa, sangat menyakitkan," kata Rasheed dalam blognya saat mengungkap laporan tentang politik negaranya.
Rasheed merupakan aktivis media ketiga yang menjadi sasaran kekerasan dalam lima tahun terakhir. Dia juga pernah ditangkap dan dimasukkan ke penjara bersama sejumlah orang lainnya selama tiga minggu pada 2015 lalu kerana ikut serta dalam demonstrasi anti-pemerintah di ibu kota.
Iklim politik di negeri kepulauan itu memang meningkat setelah kegagalan oposisi untuk memakzulkan ketua parlimen bulan lalu. Rezim Presiden Abdullah Yameen telah menangkap pemimpin oposisi terakhir Maladewa yang tak mengasingkan diri
Yameen Rasheed (29 tahun) ditemukan telah meninggal di apartemennya dengan beberapa luka tusukan di leher dan dada. Pihak keluarga mengatakan Rasheed sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tidak dapat ditolong. Ayah Rasheed, Hussai Rasheed, mengaku kesukaran menemui anaknya.
"Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak dapat menunjukkan jenazahnya. Tapi saya bilang saya ayahnya, saya memiliki hak untuk melihatnya sebelum dibersihkan," kata Hussain seperti dikutip dari laman the Guardian, Selasa (25/4).
Rasheed merupakan seorang profesional dalam bidang teknologi maklumat. Namun di waktu luang, dia menghabiskan waktu dengan menulis. Dalam blognya yang dinamakan The Daily Panic, dia mengunggah banyak tulisan yang berisi kritikan terhadap para politisi di negara tersebut dan agama yang dianggap ekstrem.
"Inilah kebenaran yang tanpa dibuat-buat. Fakta memuakkan yang sangat mengerikan. Inilah Maladewa, sangat menyakitkan," kata Rasheed dalam blognya saat mengungkap laporan tentang politik negaranya.
Rasheed merupakan aktivis media ketiga yang menjadi sasaran kekerasan dalam lima tahun terakhir. Dia juga pernah ditangkap dan dimasukkan ke penjara bersama sejumlah orang lainnya selama tiga minggu pada 2015 lalu kerana ikut serta dalam demonstrasi anti-pemerintah di ibu kota.
Iklim politik di negeri kepulauan itu memang meningkat setelah kegagalan oposisi untuk memakzulkan ketua parlimen bulan lalu. Rezim Presiden Abdullah Yameen telah menangkap pemimpin oposisi terakhir Maladewa yang tak mengasingkan diri
Sumber: Merdeka.com
Untuk meneruskan bacaan klik link ini http://ift.tt/2osnzH1✍ Sumber Pautan : ☕ indah.com
(✿◠‿◠)✌ Mukah Pages : Pautan Viral Media Sensasi Tanpa Henti. Memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap detik tanpa henti dari pelbagai sumber. Enjoy dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share!
Post a Comment