Lelaki “BODOH” Sanggup Biayai Pendidikan Wanita Ini. Selepas BERJAYA. Kemuncaknya Wanita Ini Kahwin Dengan Lelaki KAYA !!!
Namanya Chen Hong, ketua kelas saya. Dia cantik, prestasi di sekolah sangat bagus. Nada bicaranya halus dan lembut. Di dalam kelas kami duduk semeja. Kerana kegigihanku mengejarnya, akhirnya dia bersedia menjadi teman wanita aku.
Gambar Sekadar Hiasan : Sumber : Google Images
Setelah mengenali cinta yang naif, Chen Hong dengan tegas mengatakan kepadaku agar jangan sepanjang hari mencarinya, kerana masih harus belajar.Kita perlu saling mendukung dan membangkitkan semangat masing-masing, berusaha lulus dengan sebaik mungkin dan bisa diterima di universitas bergengsi.
Berbekal dengan tekad yang sama, kami pun berhasil melewatinya dengan hasil ujian yang manis.
Sayangnya, saya hanya diterima di sekolah, sedangkan Chen Hong boleh masuk di universi terkemuka
Tapi keadaan ekonomi keluarganya tidak terlalu bagus, ditambah lagi dengan orang tuanya yang lebih mengutamakan anak laki-laki daripada perempuan.
Orangtuanya tiak bersedia membiayai kuliahnya, menyuruhnya tidak usah kuliah, langsung cari kerja saja.
Melihatnya selalu murung sepanjang hari, aku pun berkata kepadanya, “Kamu kuliah saja, kan masih ada aku, aku juga tidak mau melanjutkan di akademi, jadi, aku akan cari kerja dan membiayai kuliahmu.”
Awalnya dia menolak, kerana aku tetap berkeras menyuruhnya kuliah, akhirnya ia pun kuliah di universiti terkemuka itu.
Sementara aku pun mengawali karier hidupku dengan bekerja di sebuah kedai kain.Demi membiayai kuliahnya, setiap bulan aku menghantar wang untuk biaya hidupku sehari-hari, selebihnya aku serahkan kepadanya.
Singkat cerita , setelah empat tahun kemudian, pacarku pun menyelesaikan kuliahnya.
Selama empat tahun itu, karena ingin berhemat, aku pun jarang menemuinya. Kami bertemu pada saat hari raya nasional, sehari-hari kami hanya mengadakan kontak via telepon.
Tak lama setelah lulus dia akhirnya mendapat pekerjaan.
Suatu hari, aku ingin memberinya sebuah kejutan, lalu aku pun menunggunya di depan gerbang pejabatnya, dan saat aku telefon, aku melihatnya berjalan keluar bersama denga rakan kerjanya, dan dia tampak terkejut ketika melihatku.
Melihat itu, rakan sepejabatnya bertanya siapa lelaki itu, “Oh, dia abang sepupu saya di kampung,” katanya pertanyaan rakannya.
Dadaku serasa sesak mendengar perpakataan itu, namun, dia mencuba menjelaskan kepada saya bahwa peraturan perusahaan melarang pekerjanya bercinta , semuanya akan normal kembali setelah nanti dia naik pangkat. Dan aku percaya saja dengan penjelasannya.
Tak lama kemudian, aku bilang mahu berkahwin, tapi dia meyakinkanku dengan alasan kerjaya baru meningkat naik.
Kami memang bercinta jarak jauh, terpisah antara dua daerah.
Sampai suatu hari, ketika kita bertemu dia bilang bosan dengan bercinta jarak jauh, dan bilang akan menikah dengan seseorang.
Bukan main gembiranya aku mendengarnya, aku pikir akhirnya dia bersedia juga menikah denganku.
Tapi tak disangka, dia sudah mengaku tidak mencintaiku lagi, dia ingin menikah dengan lelaki lain.
Sesaat aku terkejut dan hampir tak percaya mendengar apa yang dikatakan, namun, tanpa menoleh lagi dia pun pergi meninggalkan aku.
Temanku berkata, ada seorang lelaki tampan menaiki kereta mewah sambil membawa teman wanita bertandang ke rumahnya untuk poses pertunangan.
Aku tidak rela, dan ke rumahnya, orang tuanya hanya tahu ada seseorang yang baik hati yang selalu membantunya, tapi tidak pernah tahu tentang orang baik hati selalu biayai anaknya sambung belajar ini adalah aku.
Lalu denga tenang aku bilang aku adalah teman sekolahnya, ingin sekali menghadiri pernikahannya, mengucapkan selamat berbahagia dalam resepsi pernikahannya nanti, karena alasan sebagai teman sekolah inilah, aku pun mendapatkan waktu dan tempat pernikahannya.
Pada hari pernikahannya, aku melihatnya turun dari kereta pernikahan, ditanganku aku membawa sebuah buku catatan tentang kos belajar yang kukeluarkan selama bertahun-tahun untuk membiayai kuliah dan hidupnya sehari-hari ketika itu, dan sekarang aku ingin menagihnya.
Dia tampak panik dan bingung sekaligus malu setelah melihatku, melihat suasana itu, si bakal suami baru pun bertanya kepadanya, tapi dia hanya diam membisu.
Kemudian, ayahnya lelaki pengantin menarikku menjauh dari sana, lalu memberikan wang kepadaku dan menyuruhku segera pergi, atau dia akan mengambil tindakan kalau aku tak mau pergi.
Aku pun pergi setelah menerima wang itu, meski pun sakit hati ini, tapi aku sadar semua itu sudah berlalu, dan aku merasa tidak pantas bersedih hati hanya untuk wanita seperti itu.
Sumber : EraBaru
✍ Sumber Pautan : ☕ Siakapkeli
Kredit kepada pemilik laman asal dan sekira berminat untuk meneruskan bacaan sila klik link atau copy paste ke web server : http://ift.tt/2tfuDsC
(✿◠‿◠)✌ Mukah Pages : Pautan Viral Media Sensasi Tanpa Henti. Memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap detik tanpa henti dari pelbagai sumber. Selamat membaca dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share di media sosial anda!
Post a Comment