Hi! Welcome Back and Stay Tune! “Ayang Marah Lagi Ke? Peluklah Abang..” – Isteri MENYESAL Seumur Hidup Kerana Tindakannya Ini - Mukah Pages : Media Marketing Make Easy With 24/7 Auto-Post System. Find Out How It Was Done!

Header Ads

“Ayang Marah Lagi Ke? Peluklah Abang..” – Isteri MENYESAL Seumur Hidup Kerana Tindakannya Ini

 ” saya kejutkan dia dan minta maaf sambil mencium kaki dia. saya menangis melihat kondisi suami saya seperti itu. dia tengok saya dalam keadaan sedih dan menutup mata. Waktu itu saya terlihat air mata menetes keluar dari matanya …. “

Saya nak bagi nasihat dan teladan bagi isteri di luar sana agar menghargai dan menghormati suami Anda. Sekarang dah jadi seperti tren. Bila tercetus saja perkelahian, terus istri nak minta cerai atau suami ceraikan istri. Tak bisa ke diperbaiki hubungan itu?

Ini kisah saya 12 tahun yang lalu. Saya istri yang bahagia ada suami penyayang dan anak yang lucu berusia 6 bulan. Usia pernikahan 2 tahun, kami tidak pernah bertengkar. Usia saya saat itu 21 tahun. Sedangkan yang pria 31 tahun.

Pada satu pagi, kami kirim anak ke rumah keluarga saya sebab orang tua saya nak cucu mereka bermalam di rumah. Malam itu kami suami istri balik ke rumah kami sendiri. Waktu nak balik, suami saya aneh. Dia menatap lama ke arah anak kami sambil sedih. Saya mengatakan pada dia yang saya nak bawa balik saja anak kami bersama. Dia cakap tak mengapa.

Dalam perjalanan balik, suami tiba-tiba cakap,

“Kalau ada sesuatu yang terjadi pada abang, abang nak parents ayang jaga anak kita. Kalau ayang jumpa pengganti saya kelak, sayangi dan setialah seperti mana saya setia dan sayang pada ayang, “katanya.

Waktu itu saya mengira dia ingin tinggalkan saya karena ada perempuan lain. Saya apa lagi? Terus merajuk. Sampai rumah, tak ingin bicara dengan dia.

Sebelum tidur, dia meminta saya membancuhkan milo. Tapi pelik sebab dia tak suka milo. Bila tidur, saya palingkan muka dan tak nak tengok muka dia.

(Ya Allah, sedih bila teringat saat ini …)

Suami panggil dan bertanya, “Ayang marah lagi ke? Peluklah abang,” pintanya.

Saya pusing dan peluk sekejap dan cium pipi dia.

“Oke, saya nak tidur,” lalu langsung berbalik membelakanginya.

Ternyata itulah kali terakhir saya berbicara dengan dia. Jam 2 pagi, dia seperti sesak nafas. Saya kejutkan dia dan minta maaf sambil mencium kaki dia. Saya menangis melihat kondisi suami saya seperti itu. Dia tengok saya dalam keadaan sedih dan menutup mata. Waktu itu saya terlihat air mata menetes keluar dari matanya. Terus panggil tetangga tolong kirim ke rumah sakit.

Saya dan keluarga tunggu di rumah sakit, siap bawa anak kami. Sampai di Bagian Darurat, saya bawa anak kami dan suruh dia kucup tua dia dan cakap, “Abang, ini anak kita,”. Anak saya tak menangis tapi dia pegang wajah tua dia.

Dokter datang buat pemeriksaan pada suami. Kemudian dokter panggil dan kata,

“Puan, suami puan dah tak ada. Dia meninggal saat sampai sini. Kami minta maaf Bu,” kata dokter.

Ya Allah! Seperti ada tikaman di dada ini. Pedih dan berat, saya tak dapat menahan diri ini dari menangis. Saya rasa ini semua seperti mimpi, terus pergi ke arah arwah suami yang saya sayangi terbaring kaku. Anggota keluarga yang lain juga terkejut dan menangis di situ.

Saya pegang kaki dan mencium dahi arwah. Semua cakap jangan biarkan air mata terkena pada arwah. Saya tahan air mata dan cium serta memeluknya. Teringat sebelum tidur, arwah meminta saya memeluknya sebab kami sudah dua tahun menikah, memang terbiasa tidur di atas lengan dia.

Keluar dari kamar darurat, saya menangis tak berhenti-henti. Saya masih berharap ini semua adalah mimpi. Saya cubit tangan sekuat hati. Sakit! Ternyata bukan mimpi.

Saya menyesal sangat menyesal karena merajuk dengan arwah dan tidak tidur memeluknya seperti biasa. Saya peluk dan cium anak kami. Waktu itu jugalah kali pertama saya melihat ayah menangis melihat saya dan cucunya. Ayah mana yang sanggup melihat anaknya menjadi janda dan cucunya tidak memiliki ayah.

13 tahun sudah berlalu, namun rasa sakit dan kepedihan itu masih terasa. Buat isteri di luar sana, sayangilah suami kamu selagi dia masih ada. Jangan dia sudah dijemput Allah, barulah kita nak menyesal bagai.

Sumber: KRT



✍ Sumber Pautan : ☕ Tahukah Anda Rakyat Malaysia?

Kredit kepada pemilik laman asal dan sekira berminat untuk meneruskan bacaan sila klik link atau copy paste ke web server : http://ift.tt/2tVtP9E

(✿◠‿◠)✌ Mukah Pages : Pautan Viral Media Sensasi Tanpa Henti. Memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap detik tanpa henti dari pelbagai sumber. Selamat membaca dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share di media sosial anda!


No comments

Comments are welcome and encouraged on this site. Comments deemed to be spam or solely promotional will be deleted. Including link to relevant content is permitted, but comments should be relevant to the post topic.

Comments including profanity and containing language that could deemed offensive will also deleted. Please respectful toward other contributors. Thank you.