Hi! Welcome Back and Stay Tune! Karena “Sumbing”, Ia Dibuang. 30 Tahun Kemudian, Ia Sukses dan Menjadi Bos. Siapa Sangka, Orangtuanya Datang Mencariny - Mukah Pages : Media Marketing Make Easy With 24/7 Auto-Post System. Find Out How It Was Done!

Header Ads

Karena “Sumbing”, Ia Dibuang. 30 Tahun Kemudian, Ia Sukses dan Menjadi Bos. Siapa Sangka, Orangtuanya Datang Mencariny

Loading...


Zhang Li Lan adalah seorang gadis kecil yang hidupnya cukup menyedihkan. Ia terlahir dengan bibir sumbing, membuat kedua orangtuanya menelantarkannya dan membuangnya ke pinggir jalan.

Li Lan memiliki seorang kakak laki-laki. Kedua orangtuanya, sebut saja pasangan Zhang, sebenarnya memang menginginkan seorang anak perempuan, namun karena Li Lan sumbing, mereka merasa ketika besar, tidak akan ada pria yang mau menikahi Li Lan, selain itu juga mungkin menjadi penyebab anak laki-lakinya tidak bisa menemukan pasangan. Karena itulah, pasangan Zhang akhirnya memutuskan untuk membuang anak gadisnya itu di pinggir jalan.

Ketika itu musim gugur, sepasang suami istri (pasangan Li) sedang berjalan-jalan, tiba-tiba mereka melihat Li Lan, mereka pun membawanya ke rumah.  Pasangan itu sudah menikah selama 8 tahun dan masih belum dikaruniai anak. Ketika melihat Li Lan, mereka merasa kasihan, meski Li Lan memiliki kekurangan, namun mereka juga tidak tega melihat Li Lan seperti itu.

Pasangan Li membuka sebuah restoran kecil, dengan tahu sebagai makanan khasnya. Keluarga pasangan Li ini memang cukup mampu, membiayai makan untuk Li Lan bukan suatu masalah, hanya saja untuk biaya operasi mulut Li Lan, mereka belum mampu. Orang di sekitarnya mengatakan untuk membawa Li Lan ke panti asuhan saja, tapi mereka menolak. Pasangan Li ini kemudian menabung sedikit demi sedikit untuk biaya pengobatan Li Lan ke rumah sakit di kota.
Ketika Li Lan berusia 5 tahun menginjak 6 tahun, pasangan Li pergi ke rumah sakit di kota, dokter mengatakan bahwa Li Lan harus di operasi sebanyak 5-6 kali. Meski biaya operasi tidaklah murah, tapi mereka senang dan melihat adanya harapan.

Dalam sekejap mata, Li Lan sudah menginjak usia 20 tahun, tubuhnya langsing, dan mulutnya sudah tidak sama lagi karena telah melakukan beberapa operasi. Ia kemudian lulus dari universitas asing dan bekerja di sebuah perusahaan produk kedelai, karena kemampuannya yang luar biasa, ia bisa dengan cepat menduduki posisi manajer.

Ketika ia kembali ke rumahnya, ia berdiskusi dengan orangtuanya (pasangan Li) untuk membuat pabrik pengolahan kedelai sendiri. Keluarganya itu tentu saja mendukung keputusan putrinya.
Dalam satu tahun, pabriknya itu semakin berkembang, Li Lan mulai membalas budi kebaikan orangtua angkatnya dengan membangunkan rumah dua lantai, membelikan mobil, membuat masyarakat desa iri melihatnya. Banyak juga dari mereka yang mengatakan bahwa keputusan pasangan Li mengambil Li Lan sebagai anaknya adalah keputusan yang tepat.
Sebenarnya, ketika Li Lan berusia 15 tahun, pasangan Li sudah memberitahu Li Lan mengenai identitasnya. Li Lan pun mengatakan kepada mereka bahwa ia selamanya hanya memiliki satu orangtua, yaitu pasangan Li. Hal ini membuat pasangan Li senang dan bersyukur.
Di tahun ketiga, bisnisnya itu semakin sukses. Tiba-tiba sepasang suami istri datang dan berbicara ke Li Lan, yang juga disaksikan oleh orangtua angkatnya: “Xiao Lan, apa kamu mengenal kami? Kami adalah orangtua kandungmu. Ya, kami barulah orangtuamu yang sebenarnya. Ketika itu kamu ada kakak laki-laki, karena kami tidak mampu merawatmu baru… Tolong maafkan kami, ketika itu kami benar-benar tidak ada pilihan.”

Li Lan dan orangtua angkatnya kaget, Li Lan kemudian menjawab: “Aku adalah anak mereka! Selamanya mereka adalah ayah dan ibuku, tidak ada yang kedua! Siapa yang membuangku di pinggir jalan? Siapa yang membawaku pulang ke rumah? Siapa yang tidak menyukaiku? Siapa yang menganggapku sebagai anak mereka? Dan siapa yang membiayaiku untuk operasi? Semua hal ini aku ingat. Memang kalian yang membawaku ke dunia ini, tapi mereka lah yang memberiku kehidupan!”
Pasangan Zhang (orangtua kandung Li Lan) ketika itu langsung terdiam, tidak tahu harus berkata apa saking malunya. Akhirnya, Li Lan pergi ke kantor untuk mengambil secarik amplop dan ia berikan kepada orangtua kandungnya. Kemudian, orangtua kandung Li Lan pun pulang, sesampainya di rumah, mereka baru membuka amplop itu, ternyata di dalamnya ada selembar cek uang 500 juta rupiah dan sepucuk surat, isinya: “Terima kasih telah membawaku ke dunia, mulai hari ini sebaiknya kita tidak bertemu lagi!”
Wah! Bagaimana pendapat Sobat Cerpen mengenai cerita ini? Jangan lupa share artikel ini ke teman-temanmu ya!
Sumber: lookforward

http://ift.tt/2huSpJB

Loading...


✍ Sumber Pautan : ☕ Siakapkeli

Kredit kepada pemilik laman asal dan sekira berminat untuk meneruskan bacaan sila klik link atau copy paste ke web server : http://ift.tt/2z8jk5y

(✿◠‿◠)✌ Mukah Pages : Pautan Viral Media Sensasi Tanpa Henti. Memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap detik tanpa henti dari pelbagai sumber. Selamat membaca dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share di media sosial anda!


No comments

Comments are welcome and encouraged on this site. Comments deemed to be spam or solely promotional will be deleted. Including link to relevant content is permitted, but comments should be relevant to the post topic.

Comments including profanity and containing language that could deemed offensive will also deleted. Please respectful toward other contributors. Thank you.