Ada Adegan 'smackdown' Dalam Rekonstruksi Diksar Mapala UII
Merdeka.com – Sedikitnya 55 adegan diperankan dalam rekonstruksi kasus Diksar Mapala Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Dalam rekonstruksi yang dilakukan di sebuah lapangan Dukuh Tlogodlingo, Desa Gondosuli, Tawangmangu, Senin (13/3) itu terlihat jelas adanya adegan kekerasan.
Dua tersangka yang diduga melakukan penganiayaan diperankan oleh petugas. Para peserta maupun panitia yang menjadi saksi bahkan menyebut satu adegan dengan kata-kata ‘smackdown’ atau bantingan.
Dalam adegan ‘smackdown’ itu, peserta diksar dibanting dengan cara memegang bagian kepala hingga jatuh bersama-sama.
Kasatreskrim Polres Karanganyar, Rohmat Ashari menyebut, dari 55 adegan yang diperankan, hampir semuanya merupakan tindak penganiayaan. Terutama dilakukan oleh kedua tersangka.
“Tindakan itu tidak hanya dilakukan kepada 3 peserta Diksar Mapala UII yang meninggal dunia, tetapi juga terhadap peserta lainnya,” jelas dia.
Tindak kekerasan yang dilakukan tersangka Angga dan Wahyudi dalam rekonstruksi semuanya diperagakan. Mulai dari memukul dengan ranting pohon, menampar pipi dan kening, membanting, menendang, dan lainnya. Rekonstruksi juga melibatkan unsur Kejaksaan Negeri Karanganyar, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), penasihat hukum, panitia dan peserta.
Sementara itu saat berada di Lembah Penyiksaan (nama yang diberikan untuk salah satu lokasi tindak penganiayaan), adegan yang dilakukan berupa tamparan di pipi dan kening para peserta oleh dua tersangka, Wahyudi dan Angga Septiawan.
Pada adegan 15, Wahyudi menendang perut salah satu peserta. Adegan selanjutnya, Wahyudi menendang dan memukul dada kiri Syaits Asyam, salah satu korban tewas.
[msh]
>Untuk meneruskan bacaan klik link ini http://ift.tt/2nlwohD✍ Sumber : ☕ Siakapkeli
Mukah Pages memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap jam tanpa henti dari pelbagai sumber. Enjoy dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share!
Post a Comment