Hi! Welcome Back and Stay Tune! Tak Bisa Hadir, Djarot Diwakili Istri Tahlilan Di Rumah Nenek Hindun - Mukah Pages : Media Marketing Make Easy With 24/7 Auto-Post System. Find Out How It Was Done!

Header Ads

Tak Bisa Hadir, Djarot Diwakili Istri Tahlilan Di Rumah Nenek Hindun

Merdeka.com – Istri Wakil Gubernur nonaktif DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Heppy Farida menghadiri tahlilan di kediaman nenek Hindun kawasan Karet Karya 2, Karet Setiabudi, Jakarta Selatan. Heppy datang memakai pakaian merah dan kerudung hitam motif bunga sekira pukul 19.50 WIB.

Farida mengatakan, kedatangannya mewakili suaminya Djarot yang berhalangan hadir karena ada agenda lain. Farida mengaku datang ke rumah nenek Hindun untuk takziah untuk ikut memberikan doa.

“Saya mau takziah karena bapak malam ini ada acara di tempat lain, sehingga saya mewakili bapak dan keluarga, ingin takziah juga berdoa buat almarhum,” kata Farida kepada wartawan.

Heppy mengatakan, meski tak bisa hadir suaminya menitipkan salam kepada keluarga almarhum nenek Hindun. Dia pun berharap keluarga ikhlas setelah kepergian nenek Hindun.

“Ya hanya takziah sama berdoa. Kalau takziah kan kita menghibur ya kita ingin Keluarga yang ditinggalkan ikhlas.Bapak kirim salam karena bapak,” pungkasnya.

Sebelumnya, jenazah nenek bernama Hindun binti Raisman (78), warga Jalan Karet Karya II, RT 009 RW 05, Setiabudi, Jakarta Selatan, disalatkan di kediamannya. Awalnya keluarga ingin jenazah disalatkan di Musala Mu’minuun.

“Kata pak ustaznya, percuma enggak ada orang di sini,” ujar anak pertama nenek Hindun, Sudarsih menirukan pernyataan Neneng, Jumat (10/3). Neneng merupakan anak bungsu Hindun yang minta izin ke ustaz musala tersebut.

Neneng, imbuh Sudarsih, merasa ada yang janggal atas penolakan tersebut. Sebab, keluarga mereka sebelumnya tak pernah ditolak ketika ingin mensalatkan jenazah di musala tersebut. Hindun meninggal Selasa (7/3) siang lalu.

Menurut Sudarsih, keluarga menduga penolakan tersebut merupakan buntut dari pencoblosan Pilgub DKI Jakarta pada putaran pertama lalu. Saat itu, Hindun yang tidak bisa berjalan disambangi oleh petugas TPS, beberapa saksi dan KPPS.

Saat itu Hindun menggunakan hak suaranya di rumah. Dia memilih pasangan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat.

“Waktu pas pencoblosan petugas TPS kan datang tuh, kan ibu (Hindun) dapat hak suara memilih. Nah di situ dikasih kertas (surat suara), dibuka di situ terus kelihatan ibu coblos Ahok,” cerita Sudarsih.

Ustaz Ahmad Syafii, pengurus jenazah RT setempat menjelaskan duduk perkara kejadiannya. Syafii mengatakan jenazah Hindun tetap disalatkan meski dilakukan di rumah. Alasannya saat itu tidak ada orang yang menggotong jenazah Hindun ke musala.

Kondisi cuaca yang hujan menjadi salah satu faktor kurangnya orang untuk membawa jenazah nenek Hindun ke musala. Dia juga menegaskan adanya kabar jenazah tidak disalatkan karena pendukung Ahok- Djarot adalah tidak benar.

“Masya Allah, jahat benar. Siapa bilang kayak gitu? Perkaranya itu bukan karena milih Ahok. Bukan enggak disalatin, saya yang ngimami, saya yang bantu talqinkan 24 jam sebelum nenek (Hindun) meninggal,” kata Syafii.

Jenazah Nenek Hindun kemudian dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta. [gil]

>Untuk meneruskan bacaan klik link ini http://ift.tt/2n12VMg

✍ Sumber : ☕ Siakapkeli


Mukah Pages memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap jam tanpa henti dari pelbagai sumber. Enjoy dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share!

No comments

Comments are welcome and encouraged on this site. Comments deemed to be spam or solely promotional will be deleted. Including link to relevant content is permitted, but comments should be relevant to the post topic.

Comments including profanity and containing language that could deemed offensive will also deleted. Please respectful toward other contributors. Thank you.