Ini Alasan PPP Djan Faridz Tetap Dukung Ahok-Djarot Pilgub DKI
Merdeka.com – Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta, Djan Faridz menyatakan bahwa pihaknya tetap konsisten mendukung pasangan Ahok– Djarot dalam Pilgub DKI. Djan bahkan mengaku berdosa kepada umat Islam jika tidak meneruskan dukungannya kepada Ahok-Djarot.
Djan mengklaim bila kebijakan Ahok-Djarot sangat konkret membela umat Islam. Selain itu, kata Djan, Ahok-Djarot merupakan satu-satunya pasangan calon yang bersedia melakukan kontrak politik dengan partai PPP untuk membuat kebijakan yang membela umat Islam.
“Kalau tidak melaksanakannya berdosa saya karena komitmen beliau kepada umat Islam itu konkret. Seumur-umur tidak pernah ada komitmen dari gubernur manapaun yang akan memberikan tunjangan bagi marbot masjid, imam dan ustaz,” kata Djan Faridz di Kantor DPP PPP, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (13/3).
Djan menambahkan, baru kali ini ada pasangan calon yang bersedia membuat kontrak politik dengan partai PPP.
“Kalau saya tidak berjuang untuk pasangan ini berdosa saya. Saya berjuang untuk umat Islam,” tegasnya.
Djan menjelaskan bahwa PPP selama ini tetap konsisten membela umat Islam dan konsisten membela kepentingan umat. Jika ada yang mengatakan hal serupa, berarti mereka mencontek.
“Kalau ada paslon bilang saya juga bisa melakukan hal yang sama itu artinya nyontek karena kesepakatan itu dan kontrak politik itu sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum ada penetapan paslon. Sementara calon-calon yang lain belum ada, jadi kalau dibilang ‘itu kan saya bisa lakukan juga’, kenapa gak dari kemarin ngomong? kenapa baru sekarang? telat,” tegas Djan.
Djan membanggakan Ahok yang membuat beberapa kebijakan untuk umat Islam. Di antaranya adalah membangun masjid raya.
“Coba liat Pak Ahok berjanji akan membangun 5 masjid agung di 5 wilayah DKI. Dia udah bangun 1 di Daan Mogot, dia sudah perintahkan carikan tanah di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan saya akan membangun segera masjid agung katanya,” ungkap Djan.
Tak hanya itu, Djan juga memuji Ahok yang telah melestarikan makam Mbah Priuk tanpa diminta oleh pihak manapun termasuk dirinya.
“Ada gak gubernur-gubernur sebelumnya yang menghormati makam Mbah Priuk? gak ada. Semuanya berkeinginan menggusur gak ada penghormatan kepada beliau. Coba Ahok, saya tidak ngomong satu patahpun sama beliau saya cuma minta Pak Ahok saya ingin umat Islam di Jakarta itu kan mereka itu sangat menghargai ulama-ulama besar apalagi yang sudah meninggal,” jelas Djan.
“Tanpa saya minta, beliau sudah bahkan membuat makam Mbah Priuk sebagai cagar budaya. Tanpa saya minta loh padahal itu tanah kalau dihargai satu meter bisa seratus juta,” tandas Djan. [msh]
>Untuk meneruskan bacaan klik link ini http://ift.tt/2mSMIZr✍ Sumber : ☕ Siakapkeli
Mukah Pages memuat-naik beraneka jenis artikel menarik setiap jam tanpa henti dari pelbagai sumber. Enjoy dan jangan lupa untuk 👍 Like & 💕 Share!
Post a Comment